Hasil Penjualan Pohon Randu Masuk PADes

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sebanyak 40 batang pohon jenis randu ditebang di Desa Payang, Kecamatan Pati/Pati. Telah dimulai pada hari Sabtu (18/7) lalu. Disebut alasan pohon randu ditebang lantaran telah termakan usia, umurnya sudah lapuk yaitu 50 tahun lebih. Disamping itu, warga yang melintas di bawah pohon tersebut pernah kedapatan terjatuh terkena dahan ranting pohon.

Atas permintaan masyarakat setempat, akhirnya oleh pemerintah desa memutuskan untuk ditebang. Demi menghindari hal-hal yang lebih parah tidak diinginkan. Pohon randu dijual dengan maksud peremajaan pohon yang usianya lebih muda. Dan tidak membahayakan masyarakat sekitar.

“Atas permintaan masyarakat kami tebang pohon randu. Lalu dijual 35 juta rupiah dari 40 batang pohon. Iya, yang terpenting keselamatan dari masyarakat kita utamakan. Dengan ditebang bisa diremajakan lagi setelah itu,” ucap Kades Payang Ernawati saat dikonfirmasi Saminnews.

Hasil penjualan itu kita masukkan pada Pendapatan Asli Desa (PADes) yang bisa digunakan untuk keperluan desa. Berkaitan dengan program desa diambilkan dari anggaran tersebut. Atau bisa dimanfaatkan sebagai anggaran tambahan pada pembiayaan pengerjaan program kerja tertentu, jelasnya.

Sementara itu, Ia menjelaskan kegiatan program terdekat dari desa. Bahwa akan melakukan pembangunan betonisasi. Pasalnya, ketika hanya berbahan aspal tidak mampu menyelesaikan persoalan berkaitan dengan tergenangnya badan jalan di depan Balaidesa ke selatan.

Pembiayaan pembangunan betonisasi itu bisa juga diambilkan dari anggaran desa maupun diambilkan dari PADes tersebut. Lantaran, Dana Desa (DD) sebelumnya ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 yang digunakan BLT DD.

“(PADes) bisa juga untuk (tambahan, red) pembangunan betonisasi itu. Karena kan dana desa ada refocusing anggaran untuk pemberian BLT DD itu. Jadi pembangunan banyak yang dipending (ditunda),” tandas Ernawati.

Diketahui, akibatnya sendiri, jalan masuk desa Payang dari arah utama atau jalan raya Pati-Tayu ditutup sementara. Bagi masyarakat setempat atau luar desa tidak bisa melewati jalan tersebut. Karena saking banyaknya pohon randu yang ditebang dengan materi potongan ranting kayu randu yang berserakan, sehingga meski tidak sepenuhnya menutup jalan. Misalpun bisa melintas, dengan banyaknya potongan ranting-ranting tersebut.

Previous post Selesai Idul Adha Pasar Hewan Margorejo Tetap Buka
Next post 22 Balita Alami Penyakit Stunting di Desa Langenharjo

Tinggalkan Balasan

Social profiles