Kebutuhan Rapid Test Santri Diharapkan Bisa Ditanggung Tim Gugus

SAMIN-NEWS.com, PATI – Santri dan pesantren dalam sejarahnya merupakan bagian satu-kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dengan Nahdhatul Ulama (NU). Santri sebagai unsur Sumber Daya Manusia (SDM) atau aset yang dimiliki. Sedangkan Pesantren adalah induk semang NU. Oleh karena itu, kebutuhan mereka harus difasilitasi di tengah kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Santri merupakan SDM bagian dari NU dan lembaga pesantren adalah induk semang NU juga. Maka, mau tidak mau harus difasilitasi dengan salah satunya memastikan santri tidak terpapar virus corona dengan rapid test. Ini kita koordinasikan dengan pemerintah tim Gugus Tugas,” ucap Ketua Pimpinan Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati Yusuf Hasyim, Sabtu (4/7/2020).

Utamanya, kata dia, bagi santri di luar kota yang butuh rapid test pada saat sebelum berangkat ke pondok pesantren. Untuk pondok yang mengharuskan rapid test, kita fasilitasi bersama dengan koordinasi kepada tim Gugus Tugas untuk hal tersebut secara gratis.

Semua santri Pati, diminta agar bisa tercover atau bisa terlayani semuanya. Bukan hanya sekedar 1 (satu) tahap, melainkan lebih dari itu. “bisa dibilang, semua santri Pati kita usulkan kepada tim Gugus agar semuanya bisa difasilitasi untuk rapid test. Adapun biayanya ditanggung oleh pemerintah,” lanjut Yusuf.

Lembaga Internal PCNU sendiri dipercaya oleh para penderma yang mendonasikan kepada PCNU untuk keperluan rapid test dan juga membantu memberangkatkan santri luar kota yang hendak balik ke pondoknya.

“Alhamdulillah, di NU banyak donasi yang masuk, dari para donatur, teman-teman dewan maupun pribadi yang turut membantu santri. Tidak hanya dengan kegiatan rapid test, melainkan juga membantu memfasilitasi memberangkatkan ke pesantren. Jadi, mengawal santri yang kembali ke pesantren,” jelasnya.

Hal ini berlaku juga bagi santri luar Pati, yang hendak balik ke pondoknya di wilayah Pati. Yakni, dengan mengikuti rapid test di daerahnya masing-masing. Serta, bagi institusi pesantren di Pati sendiri dirasa telah menyiapkan fasilitas untuk tindakan pencegahan.

“Misalnya, di Yayasan Perguruan Islam Raudlatul Ulum (YPRU) Guyangan, juga mengadakan Rapid test sendiri. Sementara juga pondok Pesantren Maslahul Huda, Gus Rozin Kajen saya rasa fasilitas Protokoler Kesehatannya telah diupayakan maksimum,” tuturnya.

Jumlah santri yang mukim atau berdomisili di Pati secara keseluruhan dari 220 pesantren sebanyak 19 ribu lebih santri. Untuk kebutuhan fasilitasi rapid test ditujukan kepada santri yang mondok di luar kota. Sedangkan, santri Pati diharapkan dilayani oleh semua puskesmas untuk dilayani dalam memberi keterangan surat Sehat, pungkasnya.

Previous post Santri Lirboyo ikuti Rapid Test sebelum Balik Pondok Hari Senin Lusa
Next post E-Koran Samin News Edisi 4 juli 2020

Tinggalkan Balasan

Social profiles