SAMIN-NEWS.com, PATI – Bulan Juli identik dengan bulan di mana para peserta didik sudah memasuki tahun ajaran baru Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di lingkungan sekolah. Akan tetapi di masa Pandemi Covid-19 mayoritas lembaga sekolah masih memberlakukan KBM secara daring. Hal ini tidak lepas untuk menekan dan mencegah Covid-19 tidak semakin masif dalam penyebarannya.
Oleh karena itu, agar peserta didik tidak merasa jenuh dan bisa belajar dengan ceria dan gembira. Maka, dengan adanya Taman Baca “ABATA” yang terletak di Desa Trikoyo Kecamatan Jaken kabupaten Pati. Dimaksimalkan dengan betul oleh Risma Susi Susanti yang kebetulan sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengoptimalkan dengan betul adanya taman baca tersebut.
Taman baca yang saban harinya melakukan kegiatan edukasi kepada anak-anak dalam bidang permainan tradisional seperti Hompimpa, Petak Umpet, Kelereng, Nyayian tradisional, dan permain lainnya. Sehingga dari kegiatan yang sudah berlaku saban harinya membuat anak-anak semakin betah dan senang untuk belajar di taman baca. Dari situlah mahasiswa KKN UNDIP ikut andil dalam memberikan bentuk edukasi lain dengan membekali anak-anak bermain sambil belajar dengan membuat lampion yang bahannya terbuat dari benang, balon, botol, dan kertas.
“Selain itu, dengan adanya bentuk edukasi yang ditunjukkan kepada anak-anak tujuannya tidak lain adalah untuk memberikan pemahaman pentingnya bermian sambil belajar di masa pandemi, agar anak-anak tetap mendapatkan hal baru yang belum pernah dipelajari anak-anak,” Ujar Risma.
Dan di sisi lain juga agar anak-anak tidak bosan di masa pandemi belajar di rumah. Maka dengan adanya bentuk permainan edukasi membuat lampion psikologi anak-anak tetap terjaga dan tetap ceria, terang Risma Mahasiswa KKN dari UNDIP.
Selain itu juga, sebagaimana dijelaskan oleh Siswanto Founding Taman Baca “ABATA” juga menambahkan bahwa taman baca tidak hanya sekadar melakukan kegiatan membaca dan menulis saja, akan tetapi lebih pada edukasi pada anak-anak dengan mengeksplorasi kearifan lokal desa. Seperti pada permainan tradisional dan menanamkan rasa kepdulian sosial antar sesama, serta memberikan tauladan agar anak-anak terbiasa dalam menerapkan sifat unggah-ungguh terhadap yang lebih tua.
Dengan begitu fungsi taman baca selain sebagai tempat untuk belajar dan bermain juga sebagai wahana untuk membentuk karakter anak-anak agar kelak menjadi pribadi yang baik dan berbudi pekerti.