SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Melihat daftar kunjungan atau pengunjung yang ada dalam buku tamu Museum Purbakala Patiayam, di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, sejak situasi pandemi virus Corona (Covid-19) memang sangat sepi. Padahal beberapa bulan sebelum itu, daftar pengunjung datangnya adalah secara berombongan, terutama dari kalangan para pelajar.
Apalagi masuk ke ruang museum, pengunjung juga tidak dipungut biaya kecuali ada kotak sukarela yang tersedia tak jauh dari meja tamu. Itu artinya, siapa saja yang merasa mendapatkan nilai lebih dari kunjungannya ke kuseum tersebut, tentu tidak keberatan merogoh koceknya barang untuk mengeluarkan uang recehan dan memasukkannya ke dalam kotak.
Ketika hal itu ditanyakan kepada penjaga museum, Zaenuri, dia sama sekali tidak mengharuskan pengunjung harus memasukan uang ke dalam kotak tesebut. ”Karena itu, jika ada yang berminat untuk mengisinya adalah terserah dari masing-masing pengunjung, karena museum ini dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus,”ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, tugas sehar-hari yang harus dilakukan selain membersihkan lantai dalam ruang museum juga bagian belakang, yaitu kamar mandi dan kamar kecil. Sedangkan pekerjaan lain yang juga harus dilakukan adalah bersih-bersih halaman, sehingga selama ini dia bertugas tidak sendirian melainkan bersama salah seorang temannya.
Pengunjung selain bisa melihat gading gajah purba yang ditemukan sebagai situs Patiayam juga bisa melihat sajian foto-foto yang terpajang di dinding tembok. Selebihnya, pengunjung juga bisa memgambil atau mengabadikan foto untuk gading gajah tersebut, tapi dengan sepinya museum dari kunjungan baik secara rombongan maupun perorangan maka waktu terbanyak lebih fokus pada menjaga kebersihan.
Situasi tersebut akan kembali ramai, justru mulai tampak pada hari libur atau minggu seperti kemarin, karena banyak rombongan pesepeda ada yang tertatrik untuk datang ke museum. ”Jika dilihat dari buku tamu, rombongan pesepeda itu justru datang dari Pati, karena untuk bisa sampai di lokasi jaraknya juga hampir sama dengan yang datang dari Kota Kudus, yaitu 12,5 kilometer,”imbuhnya.