SAMIN-NEWS.com, PATI – Berbeda jauh dengan sikap beberapa pedagang pasar desa di Pati yang harus menjalani Rapid Test oleh Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Bidang Kesehatan, di mana banyak di antara mereka menutup tempat jualannya dan memilih tidak berjualan. Di tengah kondisi tersebut, mereka pun sengaja mengembuskan isu yang sama sekali tidak benar, baik saat Rapid Test maupun hasilnya reaktif yang harus masuk karantina harus membayar.
Sebaliknya jauh berbeda yang dilakukan puluhan pedagang di Pasar Desa Ngablak, Kecamatan Cluwak yang Kamis (2/7) hari ini juga harus menjalani hal sama, dan mereka sangat antusias untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya. Karena itu begitu petugas Rapid Test datang dari kabupaten, mereka cukup diberitahu oleh kepala pasar dan perangkat desa setempat, langsung keluar pasar meninggalkan tempat berjualannnya bukan sengaja menghilang, melainkan mendaftarkan diri untuk melakukan test tersebut.
Para pedagang ini, papar kepala pasar yang bersangkutan, Sukamto menyadari betul tentang pentingnya kesehatan bagi diri mereka sendiri, karena dengan tubuh yang sehat mereka sudah barang tentu bisa berjualan. ”Apalagi, Rapid Test ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pati, sudah barang tentu semua gratis sehingga mereka sama sekali tidak membayar,”ujarnya.
Lain halnya, lanjut dia, jika harus melakukan Rapid Test sendiri atau secara perorangan tentu berebeda, karena untuk keperluan tersebut sudah pasti harus membayar sendiri. Karena ada kesempatan, maka mereka memilih untuk memanfaatkan hal itu paling tidak jika diketahui hasil test reaktif pemerintah kabupaten juga menyediakan tempat karantina di hotel, dan juga sama sekali tidak membayar.
Untuk keperluan tersebut, pihak pemerintahan desa menyampaikan data bahwa pedagang Rapid Test para pedagang pasar ini dilakukan secara acak dengan jumlah sebanyak 80 orang. ”Sedangkan jumlah seluruh pedagang di pasar ini sebanyak 350 orang,”imbuhnya. dan tentang jumlah pedagang yang harus menjalani Rapid Test sebanyak itu target capaiannya adalah 80 orang dibenarkan Camat Cluwak, Luky P Narimo.
Terpisah salah seorang pedagang empon-empon, Ny Rini mengatakan, untuk Rapid Test bagi dia sangat penting karena hal itu untuk mengetahui bahwa dia benar-benar dalam kondisi sehat atau sebaliknya. ”Sebab, tiap hari kami harus berkumpul banyaik orang karena harus mengirim empon-empon itu mulai dari Pasar Tayu, Ngablak hingga ke Pasar Kelet,Jepara,”tandasnya.