SAMIN-NEWS.com, PATI – Kabupaten Pati sesuai nama julukannya yakni Pati Bumi Mina Tani. Hal tersebut berdasarkan namanya sudah bisa ditebak bahwa kawasan lingkungan Pati di lingkupi dengan laut serta lahan pertanian. Banyak menggantungkan hidup dari mengais rizki di laut sebagai seorang nelayan. Pun demikian juga banyak yang menekuni bidang pertanian.
Berdasarkan dengan itu, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati Muhtar Effendi menyebutkan bahwa Pati mempunyai potensi yang luar biasa. Yaitu potensi pertanian akan menghasilkan produk yang melimpah dari jumlah luas lahan di wilayah setempat.
“Potensi pertanian kita punya lahan yang luas. Ada 59 ribu sekian hektare lahan. Lahan itu khususnya untuk tanaman padi. Ya itu kan potensi yang besar tentunya,” terangnya saat dikonfirmasi Saminnews, Rabu (22/7/2020).
Sesuai dengan jumlah luas lahan, potensi bisa dimaksimalkan dalam kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Pasalnya, semakin luas lahan tentu juga berpengaruh terhadap kapasitas hasil panen. Volume produksi panen akan meningkat. Dan kesejahteraan keluarga petani bisa terangkat.
Dengan menilik luas lahan tersebut, pihaknya menyebut bahwa produksi gabah/padi di Kabupaten Pati untuk tahun-tahun ini tidak akan kekurangan. Bahwa gabah kering itu dijadikan beras sebagai bahan komoditi unggulan. “kita bahkan surplus sekitar 300 ribu ton beras. Itu merupakan produksi yang kita dapat dari tahun 2019 kemarin. Dan untuk tahun ini, yang jelas masih ada surplus dari pasokan beras,” ungkapnya.
Potensi lain dari Kabupaten Pati yaitu ubi kayu (ketela pohon). Ada kurang lebih 16 ribu hektare lahan ketela pohon. Itu memungkinkan untuk produktifitas tinggi dengan perbandingan tiap 1 (satu) hektar dengan menghasilkan rata-rata 40 ton.
“Ini merupakan terbaik di Jawa Tengah. Tapi berdasarkan volume hasil produktifitasnya lho ya. Kalau secara luas lahan, Kabupaten Pati masih kalah dengan Kabupaten Wonogiri,” tandasnya.
Disamping itu, masih banyak potensi lain dari perkebunan. Yaitu terdapat hasil alam berupa kopi. Bahwa tanaman kopi tersebar yang diantaranya di Kecamatan Gembong, Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Gunungwungkal, bahkan sampai Desa Payak Kecamatan Cluwak.
Kemudian terdapat potensi lain, di Kecamatan Cluwak ada tanaman Kakao. Serta tanaman lain, pun tak kalah pentingnya. “Ada kelapa kopyor, itu unggulan kita, jadi icon. Bahkan sudah dikeluarkan dari Kementerian Pertanian mendapat sertifikat. Kelapa Genjag Kopyor bervariasi. Dari berwarna Hijau, Kuning serta warna Coklat dari jenis Kelapa Genjag Kopyor,” tutupnya.