SEBAGIAN masyarakat tentu sudah jengah dengan segala pemberitaan maupun kabar mengenai pandemi virus corona. Namun kali ini sedikit berbeda, masyarakat patut sedikit berbahagia lantaran kabar penelitian vaksin virus corona saat ini mulai menemukan sebuah titik terang. Pemerintah bahkan mengklaim bahwa vaksin tersebut sudah dapat di produksi secara massal mulai tahun depan.
Kita perlu mengapresiasi kinerja Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara dalam membangun jaringan sehingga Indonesia bisa ikut dalam rangkaian uji klinis dan dapat memproduksi vaksin penghalau virus mematikan tersebut.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, dari 24 calon vaksin yang menjalani uji klinis, terdapat empat kandidat yang telah masuk fase 3. Satu dari empat calon vaksin tersebut dikembangkan Sinovac Biotech, Ltd. Lewat jejaring tiga kementerian tersebut, perusahaan asal Cina itu mengirim 2.400 dosis vaksin pada Ahad lalu untuk diujicobakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ke 1.600 relawan. Bila lolos dari uji klinis fase 3, vaksin dapat dipasarkan dan Indonesia akan mendapatkan hak produksi melalui PT Bio Farma (Persero) dengan kuota seratus juta dosis pertahun.
Meskipun kondisi sekarang sudah seperti berkejaran dengan banyaknya jumlah pasien yang terus meningkat, kita harus sabar menunggu vaksin tersebut hingga dapat diproduksi secara massal. Presiden Joko Widodo terkesan grusa-grusu saat menargetkan vaksin tersedia dalam tiga bulan mendatang. Sikap tim penalti yang selalu mengedepankan ketelitian dan kehati-hatian perlu diapresiasi. Dan perlu diingat, penelitian Sinovac juga dilakukan diberbagai negara lain dengan prinsip yang sama juga, seperti Brazil dengan 9.000-an sampel. Untuk lolos fase 3, uji klinis itu perlu mendulang hasil positif di berbagai negara.
Ya, mari kita tunggu saja hasil dari penelitian tersebut. Sebagai warga biasa, kita tentu jengah dan selalu merasa dihantui akan ketidakjelasan dan pemberitaan penanganan pandemi yang sedang berlangsung. Namun disisi lain, kita juga tak bisa acuh dengan hal tersebut, lha bagaimana? Nyatanya saja memang sudah banyak pasien positif berjatuhan.