SAMIN-NEWS.com, PATI – Yayasan Pendidikan Islam Raudlatul Ulum (YPRU) Guyangan akan memanggil santri-santrinya dalam rangka new normal pendidikan. Pemanggilan santri itu telah dijadwalkan dan disepakati bersama dengan para pimpinan madrasah. Yakni ada 3 (tiga) tahap jadwal kedatangan santri.
“Ada beberapa hari menurut jadwal kedatangan santri lama tahun pelajaran 2019/2020. Yaitu dengan tiga tahap. Tahap I untuk kelas X dan XI hari Sabtu tanggal 18 Juli, serta Kelas VII dan VIII hari Ahad tanggal 19 Juli. Santri putra jam 07.00-10.00 WIB, santri Putri jam 12.00-15.00 WIB,” kata Waka bidang Kesiswaan Raudlatul Ulum Guyangan Syukron di kantornya kepada Saminnews, Senin (13/7/2020) kemarin.
Selanjutnya, kata Syukron pada tahap II yaitu Kelas IX dan MDPA hari Ahad, 2 Agustus. Bagi santri putra pada jam 07.00-10.00 WIB, dan santri Putri jam 12.00-15.00 WIB. Dan terakhir, tahap III ditujukan pada kelas XII hari Ahad 16 Agustus, katanya berdasarkan informasi laman web ‘ypruguyangan.com’.
Pembagian jadwal kedatangan santri itu, mengingat jumlah santri yang banyak. Dengan begitu, penerapan protokol kesehatan benar-benar terjaga yang salah satunya adalah physical distancing pada suatu ruang publik yang dalam hal ini adalah di sekolah Guyangan.
Selain itu, ada persyaratan yang lain yang harus dipenuhi oleh orang tua atau wali santri bersedia menyetujui pengembalian anaknya ke Pondok Pesantren Raudlatul Ulum guna mengikuti proses pembelajaran yang akan berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kebijakan internal madrasah.
“Bahwa wali santri membuat surat pernyataan yang menerangkan bahwa anaknya telah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum kembali ke pesantren. Dan juga meyiapkan kebutuhan pribadi (masker kain 3 lapis minimal 5 buah, sabun cair, peralatan ibadah pribadi, peralatan makan pribadi, vitamin dan obat obatan),” terangnya.
Tata aturan tidak hanya berlaku pada saat tiba di Guyangan. Namun, mulai dari rumah serta dalam perjalanannya sendiri juga harus diperhatikan. Hal ini merupakan upaya menjaga dan memutus mata rantai persebaran covid-19 yang nantinya bakal kembali.
Dengan tidak turun dari kendaraan pada saat mengantar hingga melakukan skrining (riwayat kontak, perjalanan, dan pengecekan suhu badan). Melakukan rapid test COVID-19 bagi santri. Kemudian, melakukan tatalaksana sesuai hasil rapid test COVID-19 yang telah diperoleh (jika hasil rapid test reaktif maka santri akan menjalankan isolasi dan mengikuti prosedur penanganan medis yang sesuai), tutupnya.