SAMIN-NEWS.com, PATI – Jangan heran jika saat ini harga lahan tambak para petani ,khususnya di sekitar Pulau Seprapat Juwana melonjak tajam dari harga jual sebelumnya. Kendati demikian, sejumlah investor dari daerah lain yang hendak berinvestasi di Pati begitu tertarik dan sudah mengincarnya.
Hal tersebut menyusul lokasi kawasan tersebut yang dipersiapkan sebagai kawasan industri, khususnya industri perikanan sehingga ke depan benar-benar cukup memnggiurkan sehingga jika mereka tidak bergerak mulai sekarang pasti akan tertinggal. Karena itu, hal yang juga harus dilakukan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat adalah kepastian harga tanah dengan mengacu pada nilai jual objek pajak (NJOP).
Jika ketentuan harga tersebut tidak ada kepastian atau hanya diserahkan kepada pasar, kata salah seorang anggota Komisi A DPRD Pati dari Fraksi PDI Perjuangan, H Ridwan Djamari, maka harga akan menjadi permainan para spekulan. ”Dampaknya, jika saat ini banyak investor yang mulai melirik kawasan tersebut untuk menanamkan investasinya, maka perubahan sikap bisa saja terjadi, yaitu ganti menutup muka alias memilih membatalkan rencana investasinya,”ujarnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, lanjutnya, maka persiapan untuk tujuan akhir dari dibangnnya fasilitas tersebut, tak lain adalah munculnya minat secara serius oleh para pemilik modal. Paling tidak ada gambaran usaha apa yang paling tepat dan cukup menjanjikan, dan salah satu di antaranya adalah pabrik pengalengan ikan mengingat cukup banyak tersedianya bahan baku, apalagi jika di lokasi tersebut juga akan dibangun fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Karena itu, jika saat ini sudah ada investor yang mengincar lokasi kawasan kolam tambat kapal hal itu memang salah satu tujuan pemerintah kabupaten membangun fasilitas tersebut, sehingga berbagai kemudahan harus dimaksimalkan. Termasuk penyediaan lahan yang notabene di sekitar kawasan lokasi itu yang terbanyak memang lahan tambak para petani, baik dari Desa Bakaran Wetan, Bakaran Kulon, Growong Lor juga Bendar.
Akan tetapi untuk desa yang disebut terakhir lahan tambak petani lebih banyak terdapat di sisi timur alur Kali Juwana, atau sisi timur Pulau Seprapat. ”Jika saat ini harga tanah berupa lahan tambak rata-rata per meter persegi sudah mencapai antara Rp 800.000 s/d Rp 1 juta rupiah, boleh dibilang kenaikan harga lahan tersebut sudah mencapai 100 persen,”imbuh H Djamari.