Hari Jadi Pati, Momentum Refleksi Semua Kelompok Masyarakat Untuk Bersinergi

SAMIN-NEWS.COM, PATI – Peringatan hari jadi Kabupaten Pati yang ke-697 ini sebagai momentum titik kebangkitan untuk refleksi diri. Meskipun sekarang ini dihimpit atas wabah pandemi, namun justru menjadikan piranti kekuatan. Yakni saling memahami serta berbagi kepada yang lain atas nama kemanusiaan.

Hal ini menurut Dicko Wahyu Pradana Anggota DPRD kabupaten Pati sekaligus wakil ketua komisi A berujar bisa memupuk subur atas arti solidaritas sosial. Sebab, sudah barang tentu dampak covid-19 terjadi pada berbagai lini kehidupan, sosial-ekonomi juga sangat terasa. Maka, ini kita pakai dengan memanfaatkan hikmah dibaliknya.

“Kita tahu sendiri, kemunculan Covid-19 beberapa bulan belakangan ini mampu merubah tatanan masyarakat. Banyak yang terdampak pastinya. Ada yang diphk ada juga yang dirumahkan, atau setidaknya merasakan penurunan penghasilan,” ungkapnya kepada Saminnews, Jumat (7/8/2020).

Pihaknya menyebut terkait tema yang diangkat pada Hari Jadi ke-697 ini, yaitu “Sederhana tapi Nyata, Bersama Kita Lawan Corona Demi Pati yang Lebih Baik”. Ada beberapa poin yang bisa kita terapkan untuk mengambil hikmah sebagai refleksi di tengah masyarakat.

Bersama lawan corona merupakan suatu entitas yang tidak bisa terpisahkan. Karena, peran berbagai pihak tak bisa dielakkan. Masing-masing punya pos tugas kapasitas sendiri dalam mewujudkan kalimat ungkapan tersebut. Secara garis besar masyarakat dengan pemerintah, maupun antar kelompok saling bersinergi.

“Ketika sesama masyarakat mampu menciptakan iklim kepedulian, hal yang kecil saja saling memberi diantara tetangga adalah suatu contoh kemanusiaan yang telah terkikis oleh masyarakat perkotaan. Jadi, dari sini kita mulai dengan saling peduli dan memberi dengan semangat kemanusiaan,” kata Dicko Wahyu.

Dengan demikian masih kata dia, demi Pati yang lebih baik bisa terwujud. Karena terbentuk suatu identitas masyarakat yang mandiri. Bisa berdaya dengan sumber daya manusia yang saling menguatkan. Atau semacam pondasi dengan sifat mampu memperkokoh masyarakat.

Hal ini sering diperlihatkan dengan banyaknya bantuan oleh seorang dermawan yang berbagi di pinggir jalan raya maupun di tempat-tempat tertentu. Praktek seperti ini adalah cermin suatu identitas masyarakat Pati yang mau berbagi meski di tengah pandemi, tandas Dicko.

Previous post Masyarakat Nilai Pembelajaran Online saat Ini Kurang Efektif
Next post Masjid Al-Islah Runting Tambaharjo Bagikan Sembako Gratis

Tinggalkan Balasan

Social profiles