Kepulan asap ini bukan tidak disengaja seperti kalau orang membakar tumpukan sampah liar yang dibuang secara sembarangan, tapi yang ini juga memprihatinkan karena yang digunakan untuk membakar limbah dari sisa pembuangan pipilan jagung atau (Jawa) ”janggel” (pongkol/tongkol) adalah satu sudut fasilitas untuk berolah raga di Desa Godo, Kecamatan Winong. Yakni, satu dari dua lokasi lapangan bola voli yang dimiliki desa setempat dengan letak bersebelahan, dan awal untuk membangunnya tentu membutuhkan biaya yang sumbernya bukan dari iuran tapi pasti menggunakan anggaran desa karena di sebelah kanan (timur) lapangan bola voli yang satunya itu juga tersedia lapangan untuk futsal.
Apalagi, di sebelah utara ketiga lapangan tersebut juga terdapat lapangan sepak bola tapi lagi-lagi fasilitas olahraga itu tidaklah terawat sehingga mengindikasikan bahwa fasilitas itu dimanfaatkan sekadar kalau warganya, terutama yang muda-muda ingat harus berolahraga, tapi sebaliknya jika sedang tidak ingat sebagus fasilitas apa pun jika hanya dibiarkan sampai akhirnya rusak karena tak terpelihara. Salah satu contohnya adalah lapangan bola voli di desa ini yang pada awalnya lengkap dengan pagar keliling dari jaring cukup tinggi, dan juga tersedia pintu masuk/keluar tapi karena tak terawat akhirnya rusak sehingga berikutnya fasilitas ini digunakan untuk membakar limbah padat dari pongkol/tongkol jagung yang selesai dipipil.
(Foto: Rifan Basuni- Winong)