Perempuan Hamil Meninggal Beserta Bayinya; Positif Terpapar Covid-19

Pemakaman perempuan jenazah positif terpapar Covid-19, di Desa Pecangaan, Kecamatan Batangan, Pati, Selasa (18/8) petang kemarin.

SAMIN-NEWS.com  PATI – Satu lagi perempuan positif terpapar virus Corona (Covid-19), Selasa (18/8) dini hari kemarin  sekitar pukul 01.30 meninggal di Rumah Sakit (RS) Moewardi Solo. Turut serta meninggal adalah bayi dalam kandungannya, karena perempuan yang sudah bertahun-tahun mengajar di salah sebuah SD swasta terkenal di Pati itu, saat meninggal dalam keadaan hamil tua.

Mengingat hal tersebut, maka pemakaman jenazah sesuai protokol Covid-19 dilakukan oleh Tim Pemakaman Jenazah dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, sekitar pukul 18.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Pecangaan, Kecamatan Batangan, Pati. Sedangkan sehari sebelumm nya, atau Senin (17/8) sore, salah seorang warga Plangitan, Kecamatan Kota Pati juga meninggal, di Rumah Sakit (RS) KSH.

Hal tersebut dibenarkan Kepala BPBD Kabupaten Pati, M Budi Prasetya, seraya menambahkan bahwa warga Plangitan tersebut statusnya masih suspek Covid-19. ”Sebab, hasil swab test-nya belum diketahui, dan untuk perempuan yang meninggal sudah positif terpapar karena diperkuat hasil swab test-nya memang positif,”ujarnya.

Dengan demikian, lanjut dia, bertambahnya lagi satu pasien positif terpapar Covid-19, maka pihaknya di bulan Agustus ini sudah memfasilitasi pemakaman jenazah stadar Covid-19 sudah (bukan 13 kali) sebagaimana dikabarkan ”Samin News” (SN) kemarin, melainkan sudah 18 kali. ”Sedangkan di bulan Juli lalu, hal sama yang sudah kami fasilitasi sebanyak 20 kali,”tambahnya.

Sementara itu berdasarkan keterangan yang dihimpun secara terpisah menyebutkan, perempuan pasien terpapar Covid-19 yang bersangkutan, mempunyai riwayat sakit yang dimulai sejak awal Agustus lalu. Tepatnya,  Rabu 5 Agustus 2020 perempuan itu memberi tahu bahwa kerabatnya ada yang menikah, sehingga harus minta izin tidak masuk mengajar di sekolahnya.

Hari berikutnya, Kamis (6/8) dia juga izin tidak masuk kantor karena mulai menjalani cuti hamil, karena kehamilannya sudah berumur 8 bulan. Akan tetapi, Jumat (7/8) mertuanya yang pedagang sayur di Pasar Rogowangsan, masuk ruang isolasi salah sebuah RS di Pati, dan sepekan kemudian atau Kamis (13/8) perempuan itu juga menyusul masuk ruang isolasi.

Empat hari kemudian, atau Senin (17/8) dia harus dirujuk ke RS Moewardi di Solo, dan Selasa (18/8) sekitar pukul 01.30 dini hari, ibu dari seorang putri putri berusi 4,5 tahun tersebut menghembuskan nafas terakhir terenggut ganasnya Covid-19. Karena itu, kerabat, teman sejawat dan kawan dekat hanya bisa mengantarnya dengan ”Innalillahi……., semoga arwah almarhumah di tempatkan yang terbaik di sisi-Nya.”

Previous post Hari Ini Petani Masih Bisa Menjual Kacang Hijau Rp 13.000/Kg ke PB Egajaya Juwana
Next post Banyaknya Pemakaman yang Meninggal dengan Standar Covid-19, Warga Pati Harus Tetap Waspada

Tinggalkan Balasan

Social profiles