SAMIN-NEWS.com, PATI – Kembali lagi jenazah suspek diminta pihak keluarga untuk dimakamkan secara tanpa protokol covid-19. Setelah sebelumnya terjadi di Desa Tambahsari, Kecamatan Pati, kali ini terjadi di Desa Blaru juga di Kecamatan yang sama pada Rabu (26/8) malam.
Menurut sumber Saminnews mengatakan jenazah suspek berjenis kelamin perempuan sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati. Kemudian dilakukan rapid test yang hasil pemeriksaannya menunjukkan Non-reaktif.
“Rapid test hasilnya nonreaktif, meski begitu almarhumah punya indikasi yang mengarah covid-19. Sehingga untuk memastikan hasil akurat, selanjutnya dilakukan swab test. Namun pada Rabu malam sudah meninggal, dan hasil swab saat itu belum keluar,” katanya.
Baru kemudian, pada hari Jumat (28/8) hasil swab keluar menunjukkan positif. Akan tetapi, pemakaman tanpa standart Covid-19 sudah berlalu. Tindakan selanjutnya yaitu upaya tracking siapa saja yang pernah kontak erat dengan almarhumah.
Petugas Puskesmas Pati I, Eko mengatakan merapid test bagi keluarga dan yang mempunyai kontak erat sebelum meninggal. Karena, hal tersebut sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pelaksanaan rapid test bertempat di Balaidesa Blaru.
“Sebanyak tiga orang yang kita rapid, dua dari pihak keluarga. Sementara yang satunya lagi seseorang yang ikut memandikan almarhumah. Hal itu dilakukan dalam memutus mata rantai covid-19,” ucapnya.
Menurut penuturan seorang pimpinan setempat, membenarkan perihal kejadian tersebut. Jenazah dimakamkan tanpa standart Covid-19. Adapun hasil tracking berlanjut dengan pelaksanaan rapid, dua diantaranya hasilnya menunjukkan reaktif.
“Karena mohon maaf, disebabkan faktor SDM dari pihak keluarga. Ditambah waktu itu hasil swab belum keluar, jadinya dimakamkan tanpa prosedur yang berlaku. Dan sekarang pihak keluarga dan yang kontak erat telah dirapid,” pungkasnya.