SAMIN-NEWS.com, PATI – Jagat media sosial (medsos) tengah ramai membahas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pati. Bahwa PJJ ini bermula dari kebijakan pusat yang menerapkan model pembelajaran secara daring atau online. Pembicaraan PJJ tersebut berada di grub laman facebook Komunitas Anak Asli Pati (KAAP).
Dalam grup facebook tersebut, pada awalnya akun bernama @tungkling membagikan postingan dari akun @Yudhistira D’rate ke grup Komunitas Anak Asli Pati. Lalu, beberapa anggota turut berkomentar dengan pelbagai sudut pandangnya yang menyatakan pro-kontra terhadap aktivitas pembelajaran jarak jauh.
Banyak orang tua di fans page laman facebook komunitas anak asli Pati tersebut yang minta kepada pemerintah guna membuka kembali pembelajaran di lingkungan sekolah. Meskipun sekarang ini terdapat pandemi, namun tetap agar siswa tidak larut belajar dari rumah.
Sebagian orang tua beranggapan bahwa kebijakan dari pemerintah terkait itu justru akan berdampak negatif terhadap perkembangan sumber daya manusia. Bahwa akan mengakibatkan generasi penerus menjadi bodoh lantaran kurang maksimalnya pembelajaran.
“Kalau terus menerus begini generasi kita akan jadi bodoh. Bukan belajar di rumah malah main game online,” bunyi komentar menanggapi postingan pada akun @datul cutee.
Harapan penerapan PJJ ini pada dasarnya untuk menghindari penyebaran Covid-19. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam memutus mata rantai agar bisa dikendalikan. Namun, justru anak di rumah mengisi kegiatan dengan game online.
Anggota lain berkomentar “saya juga gak habis pikir sekolah diliburkan. yang penting kan ikuti protokol kesehatan. Disamping itu di daerah yang gak ada pandemi,” tulis akun bernama @Warno.
Akun @Ridho Aldiansyah juga serupa mendukung terhadap pembukaan aktifitas kegiatan di sekolah. Hal ini dengan melihat beberapa fasilitas publik masih dibuka. “Tempat wisata, mall, kantor dibuka masak sekolah gak? Jarene ben ora nambahi covid-19. Podo wae wong muride do kluyuran rono rene,” terang komentar akun tersebut.
Disisi lain, beberapa orang tua menyatakan komentar sepakat untuk sekolah segera dibuka. Namun, juga terdapat yang mendukung upaya pemerintah dalam rangka melindungi anak-anak dari paparan virus corona.
Seperti yang diungkapkan oleh akun @yeni indria Indri, yang berbunyi “lha ini data anak tiap hari ada 100 s/d 200 terpapar covid-19. Memang mau resiko tho? Yang bikin wabah suwe kan sikap kita yang juga beberapa bulan lalu banyak tidak disiplin. Saya yo guru, yo ribet juga,” komentarnya.
Komentar lainnya juga mendukung bahwa kesehatan merupakan hal yang utama. Terlebih jika dibandingkan dengan membeli kuota. Atau justru beli kuota guna game online. “Kesehatan itu lebih mahal daripada (membeli) kuota,” @novita evaa sari.