Kalau perilaku warga di sepanjang pinggir kali, apalagi Kali Juwana, budayanya yang sudah tak bisa diputus adalah membuang berbagai jenis sampah ke dalam alur kali tersebut karena hal itu pasti tidak ada yang peduli mapun yang menyoal, termasuk siapa saja yang diuntungkan oleh alur kali tersebut paling-paling hanya memicingkan mata jika melihat alur kali besar, tapi saat ini sudah tidak keruan lagi kondisinya. Mau melihat aneka sampah di alur kali ini bukanlah hal sulit, atau mau lihat berbagai bentuk limbah lainnya, termasuk limbah buangan dari rumah tangga tidak perlu ditanyakan karena semua pasti ada.
Dampaknya jika laut sedang pasang, maka aneka sampah yang dibuang ke alur Kali Juwana ini sudah pasti akan kembali ke hulu tapi yang sudah terbawa ke tepi dan tidak bisa hanyut lagi juga berserakan seperti enggan hanyut lagi ke laut karena terhalang berderetnya kapal yang sedang tambat di sepanjang alur kali tersebut. Akan tetapi sampai saat ini belum pernah terlihat pihak-pihak yang diuntungkan oleh alur Kali Juwana merasa peduli, meskipun hanya sekadar membersihkan sampahnya secara bersama-sama, sehingga sekali waktu Kali Juwana pun marah besar dengan melimpaskan airnya ke daratan, dan banjir itu harus dinikmati oleh siapa saja.
(Foto:Sabyan Raka – Pati)
