SAMIN-NEWS.com, PATI – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang Ke-75 tahun ini, memiliki makna penting bagi masyarakat Indonesia. Di mana dalam usia yang ke-75 tentunya memiliki sejarah yang panjang. Dan Indonesia merdeka tidak lepas dari semua unsur lapisan masyarakat yang bahu-membahu mengusir penjajah. Agar sejarah panjang bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah tidak pudar dan tidak dilupakan sejarah, maka Taman Baca ABATA yang bertempat tinggal di Desa Trikoyo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati mengajak masyarakat untuk meneledani para pejuang bangsa dengan belajar sejarah, Senin (17/8) kemarin.
Dalam acara tersebut, Siswanto selaku pendiri Taman Baca menjelaskan bahwa semangat perjuangan para tokoh bangsa dalam mengusir kolonialisme tidak bisa dihitung dengan uang. Oleh karena itu, agar perjuangan para tokoh pahlawan bangsa namanya tetap abadi, perlu sekali memperkenalkannya melalui belajar sejarah. Karena ada pepatah mengatakan “Jas merah, Jangan sekali-kali melupakan sejarah,”
“Dengan demikian, belajar sejarah sangat penting untuk menumbuhkan semangat belajar anak-anak dalam membaca maupun memperdalam wawasan kebangsaan serta menumbuhkan jiwa nasionalisme Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” terangnya, Selasa (18/8).
Selain itu juga belajar sejarah akan menumbuhkan semangat kita dalam mencintai NKRI dan menumbuhkan semangat nasionalisme, patriotisme sebagai wujud cinta kita terhadap NKRI.
Dalam memeriahkan semarak HUT RI Ke-75, kata Siswanto, Taman Baca ABATA yang dibantu dengan KKN UNDIP melakukan beragam perlombaan mulai dari balap karung, makan krupuk, kelereng estafet, mewarnai, cerdas cermat, pembacaan teks proklamasi dan jenis perlombaan lainnya. Dan dalam acara puncaknya diisi dengan pentas seni dan ditutup dengan doa bersama.
Oleh karena itu, agar kedepannya kegiatan HUT RI tetap berjalan dengan semarak dan meriah, maka Taman Baca ABATA berinisiasif bekerjasama dengan beberapa stakeholder dan lembaga-lembaga yang serupa dengan tujuan dan harapan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme tetap tertanam dalam jiwa raga masyarakat Indonesia, tutupnya.