SAMIN-NEWS.com PATI, – Sedikitnya 21 orang yang diketahui mempunyai kontak dekat sebelum Camat Jaken, Pati, Supat dari hasil swab test pertama dan lanjutan dinyatakan positif, Kamis (6/8) besok sekitar jam 09.00 akan menjalani swab test. Sebelumnya orang-orang yang bersangkutan sudah menjalani Rapid Test, dan hasilnya memang nonreaktif.
Akan tetapi untuk memastikan bahwa mereka bukanlah sebagai suspek virus Corona (Covid-19), maka untuk pembuktiannya adalah melalui swab test yang sudah pasti harus menjalani test lanjutan bila pada swab test pertama hasilnya positif. Hal itu untuk memastikan kali terakhir bahwa yang bersangkutan benar-benar terpapar atau tidak adalah swab test lanjutan, meskpipun swab test pertama positif tapi yang lanjutan negatif.
Dari jumlah sebanyak itu yang besok harus menjalani swab test di aula kantor Kecamatan Jaken, kata Kepala Seksie (Kasie) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Tri Agung Setiawan SE, selain ada dari jajaran karyawan kantor kecamatan juga ada yang punya kontak dekat karena kegiatan bermain tenis. ”Masing-masing ada dari Balingtan yang berlokasi di Desa Sidomukti, pengurus Pasopati kecamatan juga pengurus paguyuban perangkat desa,”ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, sudah pasti dia mengharap agar setelah nanti menjalani swab test semua hasilnya negatif mengingat jika hasil adalah sebaliknya, maka yang paling berat adalah sanksi sosial yang datang dari masyarakat. Yakni, sebagai pengidap Covid-19 meskipun itu adalah jenis penyakit yang tentu akan ditolak siapa saja.
Contoh itu dialami dia sendiri menyusul hasil swab test atasannya positif, sehingga masyarakat juga sudah memvonis dia adalah penyebar Covid-19. Alasannya, sebagai Kasie PMD selama hari-hari kerja sebelumnya tentu lebih banyak melakukan kontak dekat dengan atasan, dan pemahaman itu juga sulit dihilangkan dari teman-teman ASN lainnya, meskipun hal itu seharusnya tidak perlu terjadi.
Hal tersebut dialami suatu saat dia harus datang ke salah satu kantor OPD di Pati, ternyata banyak orang termasuk teman atau orang yang sudah dikenal justru menghindar. ”Akan tetapi untuk kepentingan pelayanan kepada masyarakat tetap berlangsung maksimal, meskipun yang datang dan membutuhkan pelayanan sedikit berkurang,”imbuhnya.