Barangkali karena sudah terlalu lama tidak digunakan kegiatan belajar dan mengajar dalam situasi pandemi virus Corona (Covid-19) yang sudah berlangsung berbulan-bulan tanpa ada akhirnya, maka sampai nama Sekolah Dasar (SD) ini juga tidak jelas akibat huruf-huruf yang tersusun untuk menuliskan nama sekolah tersebut juga sudah ada yang rontok atau lepas, tapi sampai sekarang juga belum juga sempat diganti/diperbaiki. Untuk saat ini huruf yang hilang memang baru beberapa, tapi jika sudah musim hujan nanti huruf yang hilang itu akan terus bertambah karena lepas dari tempatnya, maka tak perlu lagi dipasang papan nama jika memang sudah tidak dibutuhkan lagi mengingat situasi pandemi ini juga belum jelas kapan berakhirnya.
Dengan demikian, barangkali murud-murid SD tersebut juga tidak akan segera kembali ke bangku sekolah karena sudah terlalu lama mereka hanya diwajibkan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (daring), sehingga tidak semua murid bisa mengikuti sistem pembelajaran itu, sehingga besar kemungkinan mereka sudah tidak ingat apa-apa yang pernah diajarkan sebelumnya, lebih-lebih anak-anak yang baru kali pertama masuk SD. Para orang tua maupun mereka berharap bisa belajar secara maksimal, sehingga bisa melanjutkan membaca dan menulis tapi yang terjadi adalah sebaliknya, mereka dengan mengikuti sistem belajar di tengah pandemi itu dianggap sudah memenuhi syarat belajar yang ditentukan, sehingga pada saatnya nanti kenaikan kelas, semuanya pun ikut naik kelas.
(Foto:SN/aed)