SAMIN-NEWS.com, PATI – Isu penghapusan mata pelajaran Sejarah di jenjang SMA dan SMK bakal dicabut sebagai pelajaran wajib. Kabar itu sontak juga menjadi perbincangan dan direspon di daerah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional tengah membahas penyederhanaan kurikulum nasional baru. Serta diisukan akan mengganti mata pelajaran (Mapel) Sejarah, yang semula wajib menjadi mapel pilihan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Sunoto, mengungkapkan kurikulum baru dengan rencana menghapus mata pelajaran Sejarah di jenjang SMA dan SMK merupakan hal yang tak mendasar. Dan adapun persoalan ini juga sudah diklarifikasi oleh Mendikbud.
“(Dalam kurikulum baru) Tidak ada penghapusan mata pelajaran Sejarah. Dan hal ini sudah diklarifikasi oleh Mendikbud,” ujarnya kepada Saminnews, Rabu (23/9/2020).
Mendikbud menegaskan, informasi yang beredar itu tidaklah benar adanya. Dan dirinya juga terkejut melihat betapa cepatnya isu yang berkembang luas. Tidak ada sama sekali regulasi kebijakan maupun perencanaan penghapusan pelajaran Sejarah di kurikulum nasional, jelas Sunoto berdasarkan klarifikasi Mendikbud.
Lanjutnya, informasi yang beredar mengenai penyederhanaan kurikulum nasional itu dari obrolan dalam diskusi yang tidak resmi. Dengan demikian, hasil atas diskusi tersebut juga kurang punya nilai dalam ranah kajian analisis akademik.
“Mendikbud konsisten melestarikan itu. Sementara yang menginfo juga sebelumnya adalah dalam pembicaraan tidak resmi di sebuah diskusi. Jika dihapus problem baru juga muncul kemana guru-gurunya nanti,” tutupnya.