SAMIN-NEWS.com, PATI – Doa yang dipanjatkan agar Tim Pemakaman Jenazah Standar Protokol Covi-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, agar bisa beristirahat ternyata dikabulkan hanya dalam waktu satu hari. Yakni, Selasa (8/9) kemarin mulai pagi, siang hingga malam hari.
Akan tetapi, Rabu (9/9) hari ini, pagi-pagi harus kembali bersiap-siap untuk melaksanakan tugas lagi pada pukul 07.30, sehingga pada jam tersebut tim harus berada di tempat pemakaman milik Yayasan Gotong Royong, di Dukuh Ngagul, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo. Berikutya, seperti biasa pemakaman jenazah standar protokol Covid-19 harus dilakukan setelah doa dipanjatkan di dalam lingkungan makam, karena yang meninggal adalah pemeluk Nasrani.
Dengan demikian, kata Ketua Tim Pemakaman Jenazah Standar Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Khayun Fulanun SH, begitu pagi-pagi menerima informasi tersebut pihaknya langsung melakukan kontak dengan petugas di Rumah Sakit (RS) Keluarga Sejahtara (KSH). ”Sebab, almarhum, warga di Jl Dr Wahidin, atau tepatnya masuk wilayah Kampung Mertokusuman, Kelurahan Pati Etan, Kecamatan Kota Pati, meninggal di RS itu, Rabu (9/9) sekitar pukul 02.00 dini hari,”ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, koordinasi berkait hal tersebut, agar pemulasaraan jenazah tetap menggunakan standar Covid-19, mengingat meninggalnya almarhum memang positif terpapar virus tersebut dengan riwayat penyakit yang diderita sebelumnya. Yakni, selain diabetes juga jantung dalam usia sudah 59 tahun, dan sebelumnya jatuh sakit dan dirawat di RS KSH juga pernah melaksanakan kegiatan di luar kota, Salatiga.
Apalagi, dampak meninggalnya almarhum juga menyebabkan beberapa orang yang mempunyai riwayat kontak dekat saat ini juga harus menjelani perawatan di RS itu. Sehingga pihaknya tetap menekankan agar pemulasaraan jenazah sesuai standar protokol Covid-19, dan hal tersebut sudah dilakukan pihak RS sehingga personel anggota tim yang melaksanakan tugas pemakaman tidak diliputi keragu-raguan.
Sebab, selama ini yang dimakamkan adalah almarhum/almarhumah yang meninggal adalah pemeluk Islam, sehingga jika yang meninggal dan dimakamkan hari ini adalah pemeluk Nasrani maka yang penting adalah tetap dengan standar protokol Covid-19. ”Kebetulan untuk hari ini, kami lepas tugas sejak selesai pemakaman di Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo dan Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Senin (7/9) siang hingga malam lalu,”imbuh Khayun Fulanun.