Emas hijau sebutan lain dari kapuk randu yang juga dikenal dengan Java Kapook dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini seratnya sudah tidak menarik bagi para pembeli yang biasanya saat musim panenan seperti sekarang selalu melakukan penebasan, atau bahkan pernah membeli dengan sistem ijon pada puluhan tahun lalu, atau saat Java Kapook masih benar-benar seperti emas hijau lantaran di setiap daerah, baik di Pati maupun di Jepara berdiri pabrik kapuk yang memintal seratnya kemudian dikemas menjadi bal besar. Belakangan bal besar itu disebut bal gajah oleh para pemilik usaha kapuk odholan di Desa Karaban, Kecamatan Gabus yang sampai sekarang masih menjadi pusat kerajinan kapuk odholan yang dibuat menjadi barang jadi berupa kasur, bantal maupun guling.
Dengan demikian, jika musim pohon kapuk randu berbuah maka, para penebas kapuk yang akan dijual lagi kepada para pemilik usaha kapuk odholan maupun perajin kasur, bantal, dan guling di desa tersebut juga mulai surut, atau juga sudah ada bahan pengganti serat kapuk sebagai campuran serat kapuk yang menjadi isian kasur, bantal dan guling. Karena itu wajar, jika pembelian serat kapuk dari para pembeli atau penebas di daerah penghasil serat kapuk seperti di wilayah Kecamatan Gembong, Tlogowungu, Gunungwungkal dan Kecamatan Cluwak juga mulai jauh berkurang sehingga sampai saat ini banyak buah kapuk randu yang belum dipanen sampai pecah kulit dan serat di dalamnya bila tertiup angin pun berterbangan.
(Foto:Dadi Praptomo – Gembong)