SAMIN-NEWS.com, PATI – Andil Bulog Cabang Pati dalam mengamankan kebutuhan stok pangan nasional sampai saat ini masih tetap maksimal, karena stok pangan (beras) dalam gudang hasil serapan panen Tahun 2020 benar-benar bisa diandalkan. Sebab, stok tersebut mampu menyediakan dan menyangga kebutuhan pangan nasional hingga musim panenan padi untuk musim tanam (MT) I mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Cabang Bulog Pati, Yonas Haryadi menjawab pertanyaan ”Samin News” (SN) di sela-sela kesempatan penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) dari Kementrian Sosial untuk KPM PKH di Pati. Penyaluran bantuan secara simbolis untuk bulan Agustus dan September 2020 sebanyak 1.600 ton dilakukan oleh Bupati Haryanto, di Gudang Bulog 204 Desa Sokukulon, Kecamatan Margorejo, Pati, Senin (28/9) tadi pagi.
Menyangkut stok pangan nasional yang ada di Gudang Bulog Cabang Pati, meliputi Kabupaten Jepara, Kudus, Pati, Rembang dan Kabupatedn Blora, jika dikurangi untuk penyaluran BSB hingga Oktober mendatang, masih terdapat sebanyak 5.800 ton beras. ”Sedangkan memasuki bulan Oktober tahun ini hingga Maret 2021 mendatang, rentang waktunya masih enam bulan ke depan,”ujarnya.
Dengan demikian, lanjutnya, jika MT I bisa dimulai persiapan Oktober hingga Desember 2020, maka antara Januari s/d Maret 2021 tentu sudah mulai memasuki masa panen MT I. Sehingga selama musim penghujan, stok kebutuhan pangan di Pati tetap aman sehingga warga tidak perlu mengkhawatirkan kondisi antara musim kemarau hingga musim penghujan nanti.
Sedangkan satu hal yang cukup membanggakan adalah bahwa petani Pati itu mampu mewujudkan produksi panenan tanaman padinya benar-benar secara independen. Sebab, hasil panenan padi tersebut juga bisa menopang stok pangan nasional untuk menyangga kebutuhan pangan bagi warga di daerah lain, sehingga hal tersebut harus bisa dipertahankan sampai pada musim panen mendatang.
Untuk produksi beras dari hasil panenan padi para petani yang berhasil diserap Bulog melalui para mitra kerjanya, ternyata mampu untuk menopang kebutuhan pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). ”Hal tersebut dari satu sisi, dan di sisi lain stok pangan untuk daerah sendiri ternyata tetap aman sampai panen hasil tanam MT I mendatang,”imbuh Yonas Haryadi.