SAMIN-NEWS.com, PATI – Pelaku usaha pariwisata di Pati mempertanyakan peran pemerintah pada bidang kepariwisataan di tengah masifnya penyebaran virus corona (Covid-19). Hal ini dipertanyakan dalam acara “Pembinaan dan Pelatihan bagi Pelaku Usaha Pariwisata di Kabupaten Pati pada Masa Pandemi Covid-19,” yang bertempat di Aula Gedung Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar), Jumat (24/9).
Sinta, salah satu pelaku usaha pariwisata sekaligus peserta, mengungkapkan keresahannya terhadap peran pemerintah khususnya pihak Dinporapar. Sebab, setelah kegiatan tidak ada tindaklanjut dari apa yang dihasilkan dari pelatihan.
“Dari kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Pelaku usaha ini, lantas selanjutnya peran pemerintah yang dilakukan apa. Terlebih dimasa wabah pandemi ini,” terangnya seusai acara pelatihan.
Pihaknya menilai dengan apa yang telah dirasakan selepas acara tidak ada tindaklanjut. Oleh sebab itu, meminta dari apa yang telah disampaikan dalam pelatihan setidaknya ada followup untuk mengaplikasikannya.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Wisata pada Dinas Pariwisata Joko Prasetya menyebut sasaran dalam pelaksanaan pembinaan dan pelatihan yang diadakannya tersebut merupakan sebagai pembuka kesadaran dari masing-masing pelaku usaha pariwisata. Yaitu diantara mereka saling bersinergi.
“Jadi, bukan hanya program pembinaan yang kita tuju. Melainkan kita harap di dalam kepariwisataan itu adanya sinergitas diantara mereka. Kita bukan hanya melakukan pendampingan, namun kuncinya adalah sinergitas,” ucapnya.
Ketika ada sinergitas, satu sama lain akan diuntungkan. Terdapat simbiosis mutualisme yakni saling menguntungkan dari masing-masing pihak. Diantaranya mulai dari pelaku objek wisata, kemudian bagi wisatawan hendak bermalam sudah disediakan hotel. Selanjutnya wisatawan hendak berwisata kuliner disediakan restauran.
Pihaknya menekankan adanya sinergitas yang terjalin. Bukan dipahami secara harfiah luarnya semata. Melainkan lebih daripada itu, sehingga meski dalam keterbatasan terkait wabah bisa dihadapi dengan bersama saling menguatkan. Juga persyaratan sarana protokol kesehatan tetap diutamakan.