SAMIN-NEWS.com, PATI – Hari ini adalah hitungan pelaksanaan Rapid Test terhadap para pedagang Pasar Runting, di Desa Tambaharjo, Kecamatan Kota Pati yang terpaksa harus diulang lagi karena hasilnya tidak bisa memenuhi target. Terakhir, test tersebut dilaksanakan Selasa (1/9) hari ini di teras depan pasar tersebut dengan jumlah pedagang yang seharusnya menjalani Rapid Test itu sebanyak 110 orang.
Kendati petugas bersama jajaran terkait sudah datang lebih awal, ternyata sikap pedagang pasar tersebut tetap tidak berubah, banyak yang enggan menjalani Rapid Test. Sehingga yang terbanyak adalah saat Rapid Test kedua yang semula akan melakukan test terhadap 230 pedagang, tapi yang datang dan mengikuti test tersebut hanya 120 orang.
Dari jumlah pedagang yang menjalani Rapid Test saat itu, ternyata 11 orang di antaranya reaktif dan harus masuk karantina. ”Masing-masing, pedagang yang berasal dari Desa Tambaharjo sendiri sebanyak 6 orang, dan lima lainnya pedagang dari luar Runting,”ungkap Kepala Pasar desa yang bersangkutan, Suwaji waktu itu.
Dalam kesempatan Selasa pagi tadi, Camat Pati Didik Rusdiartono, kembali menunggu langsung para pedagang yang seharusnya menjalani Rapid Test. Selain itu juga ada personel dari Dinas Kesehatan (DKK) Kabupaten Pati, personel dari Badan Penanggulangan Daerah (BPBD), Polsek, Koramil Pati dan juga Pol PP.
Mengingat sampai pukul 09.00, sudah tidak ada lagi pedagang yang bersedia menjalani Rapid Test, maka oleh petugas dari DKK, pelaksanaan Rapid Test terpaksa ditutup. Dari jumlah 14 pedagang yang menjalani Rapid Test tersebut, ternyata hasilnya reaktif sehingga sisanya yang belum mengikuti tes tadi pagi tetap akan dilanjutkan lagi.
Di sisi lain, setelah Rapid Test diakhiri, Camat Pati Didik Rusdiartono menuju ke Balai Desa Tanbaharjo yang lokasinya hanya sekitar 150 meter dari pasar. ”Kami akan membahas soal pemakaman warga Desa Tambaharjo yang tadi pagi meninggal di RSU RAA Soewondo, utamnaya berkait dengan pemakamannya tetap harus dilaksanakan sesuai stadar prosedur Covid-19,”ujarnya.