Tulisan dalam spanduk/banner yang dipasang di lokasi pembuangan sampah liar di ujung sisi barat Jembatan Pangkalan, di pinggir jalan raya Tayu-Juwana, kendati sedikit lunak tapi juga memberikan tamparan keras bagi para pembuang sampah liar, karena sampah tersebut disamakan dengan ”Raimu” (Mukamu) yang jika diterjemahkan secara bebas adalah sama saja ”Mukamu” memang seperti sampah yang dibuang secara liar itu, sehingga sama sekali tidak mempunyai rasa malu. Melalui sindiran keras tersebut, untuk sementara waktu lokasi pembuangan sampah liar itu memang terbebas dari tumpukan sampah berserakan, dan harus sering dilakukan pengambilan para petugas dari Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati.
Tidak hanya sindiran bahwa sampah yang dibuang secara liar tersebut adalah ”Mukamu” yang memang sperti itu, sehingga dalam membuang sampah adalah terus-terusan secara liar dan sembarangan, di mana saja kalian suka karena memang sudah tidak punya malu, dan memaksa orang lain harus menuliskan kalimat seperti itu. Bahkan tidak hanya itu, karena masih ada tulisan lain dalam satu banner yang bisa dibaca secara jelas oleh siapa saja pengguna jalan yang melintas dengan menyebutkan bahwa ”Imanmu Katon Songko Sampahmu” (Imanmu Terlihat Dari Sampahmu) yang tiap hari kalian buang secara liar, maka ukuran imanmu sehari-hari tentu tak beda jauh dengan sampah liar yang kalian buang di tempat itu.
(Foto:SN/aed)