SAMIN-NEWS.com, PATI – Hujan tidak terlalu deras disertai bertiupnya angin kencang menyebabkan puluhan rumah atap gentengnya porak-poranda, dan hal itu terjadi di beberapa desa. Akan tetapi sebuah bangunan berdinding kayu berukuran 5 X 9 meter di Desa Danyangmulyo, Kecamatan Winong, Pati, roboh rata tanah dihantam tiupan angin puting beliung tersebut.
Hal itu terjadi sekitar pukul 15.15, di mana sebelum turun hujan sudah didahului dengan bertiupnya angin kencang dari arah timur menghantam bangunan yang berada di sebelah barat lapangan, tepat di pertigaan tak jauh dari balai desa. Dengan demikian bangunan yang sehari-hari untuk berjualan berbagai kebutuhan, termasuk persediaan galon air milik Modin Desa Danyangmulyo, Muhadi porak-poranda, rata tanah.
Akan tetapi, papar yang bersangkutan ketika ditanya tengah bersih-bersih reruntuhan material bekas bangunan tempatnya berusaha, rumah warga lainnya juga diterpa angin. ”Akan tetapi hanya satu atau dua atap gentengnya yang melorot, termasuk atap genteng balai desa sehingga bangunan yang roboh hanya milik kami,”ujarnya
Sebenarnya, lanjut dia, di lokasi bersebelahan dengan bangunan miliknya yang roboh, dia masih mempunyai satu bangunan lainnya juga untuk tempat barang dagangan yang dijual. Akan tetapi beberapa waktu lalu memang sengaja dibongkar, karena merasa tidak enak mendirikan bangunan di atas tanah lambiran irigasi.
Selesai membongkar bangunan yang satu, rencana memang akan dilanjutkan membongkar yang satunya lagi, agar di tempat itu segera bersih. ”Akan tetapi, pembongkaran belum sempat kami lakukan sudah dirobohkan oleh angin, meskipun semisal semua sudah saya bongkar juga tidak bisa mendirikan lagi,”imbuhnya.
Sementara itu dari pantauan kemarin petang berkait dengan terjadinya puting beliung, maka desa-desa yang sudah menjadi langganan tempat lewat atau bertiupnya angin itu, seperti di Desa Sundoluhur, Kecamatan Kayen, hanya rumah warga yang atap gentingnya melorot. ”Jumlah sesuai yang disampaikan warga hanya sekitar 15 rumah,”paparnya.
Sedangkan kondisi yang tak jauh berbeda juga terjadi di beberapa desa, di wilayah Kecamatan Tambakromo, seperti di Desa Kedalingan yang jumlah atap genteng rumah warganya pada melorot terhitung cukup banyak, yaitu sekitar 40 rumah. Selain itu juga di Desa Tambahagung, Karangmulyo, dan juga Angkatan Lor.