SAMIN-NEWS.com, PATI – Wabah pandemi corona virus desease (Covid-19) berdampak luas disegala lini, pendidikan, sosial, ekonomi juga di pemerintahan. Pasalnya lantaran Covid-19, anggaran untuk pembiayaan program kegiatan terjadi refocusing. Alhasil, kegiatan yang dijalankan hanya beberapa dan bahkan anggaran hanya digunakan untuk pembiayaan satu program.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati melalui Kabid Perindustrian Heru Suprijanto menegaskan khususnya pada ranah tupoksinya hanya menjalankan satu program.
“Progam Pengawasan Baku Mutu yang pelaksanaannya sudah bulan Februari lalu. Disini paling banter ada tiga program kegiatan. Tapi setelah ada refocusing anggaran lantaran Covid-19 itu dipangkas digunakan penanggulangannya,” ucapnya di kantornya kepada Saminnews, Rabu (9/9/2020).
Pendanaan program kegiatan yang biasanya terdapat tiga itu diakuinya telah berkurang. Dan hanya ada satu program” Pengawasan Baku Mutu” untuk pengawasan produk-produk makanan dan minuman. Sebab itulah untuk program terdekat ini dari Bidang Perindustrian, Ia mengaku belum ada.
Lanjutnya, Heru mencontohkan program Pengawasan Baku Mutu yaitu misalnya depot air minum isi ulang. Dalam pengelolaannya yang menjadi perhatiannya adalah alatnya maupun TDS. Total Dissolve Solid (TDS) yang dalam istilah bahasa Indonesia berarti jumlah zat padat terlarut dalam kandungan air tersebut, jelasnya.
“Pengawasan untuk alatnya itu pastinya dilakukan secara periodik. Berkaitan dengan mesinnya itu maupun total TDSnya. Sebab, kelamaan alatnya tidak higienis yang berpengaruh pada kualitas air minum itu sendiri,” lanjutnya.
Adapun untuk membersihkan alat tersebut dilakukan secara berkala yang kalau tidak salah sekitar lima tahunan. Akan tetapi, lagi-lagi sekarang terbentur adanya refocusing anggaran yang lebih diutamakan penanganan Covid-19, maka selanjutnya belum pasti kapan. Ketika ada biayanya baru bisa berjalan, tandas Heru.