SAMIN-NEWS.com, PATI – Pelaksanaan Rapid Test lanjutan terhadap para pedagang di Pasar Daerah Bulumanis, Kecamatan Margoyoso, Pati, Sabtu (12/9) hari ini, adalah memasuki hari terakhir. Hanya sebanyak 34 pedagang mengikuti skrining awal, untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya.
Akan tetapi dari jumlah pedagang yang mengikuti Rapid Test sebanyak itu, ternyata 9 orang di antaranya hasil testnya reaktif, sehingga harus menjalani isolasi untuk dilakukan swab test. Melihat kondisi tersebut, maka dalam tiga hari Rapid Test sudah sebanyak 27 orang yang hasilnya reaktif sehingga akhir Agustus hingga awal September lalu pasar itu pernah ditutup total selama tiga hari berturut-turut.
Hal tersebut, papar personel dari Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Widyo, karena pada Rapid Test kali pertama sehari sebelumnya, dari 120 pedagang hasilnya 22 orang dinyatakan reaktif. ”Dari jumlah tersebut, 9 langsung dilakukan swab test hasilnya positif, sehingga harus menjalani test yang sama lanjutan,”ujarnya.
Sebanyak 13 sisanya, lanjut Widyo, masih menunggu pelaksanaan swab test berikutnya, dan di sela-sela kesempatan itu pun dilaksanakan Rapid Test lanjutan, sejak Kamis (10/9) lalu. Hasilnya, dari 19 pedagang ternyata 9 orang reaktif, dan test yang sama hari berikutnya, Jumat (11/9) kemarin dari 24 pedagang, hasilnya juga 9 orang reaktif.
Hasil tersebut juga sama dengan Rapid Test hari ini, karena dari 34 pedagang yang mengikuti test itu 9 orang di antaranya juga dinyatakan reaktif. Dengan demikian, dari Rapid Test yang dilaksankan selama tiga hari berturut-turut, sebanyak 27 orang reaktif dari dari sebanyak 77 orang pedagang yang harus menjalani Rapid Tes, sehingga jumlah mereka juga tidak maksimal.
Sebab, di pasar tersebut terdapat tidak kurang dari 500 pedagang yang berjualan baik di los-los maupun kios, dan ketika dilakukan Rapid Tes kali pertama hanya diikuti 120 pedagang, maka jumlah seluruh pedagang yang sudah melakukan test skrining awal itu jumlah seluruhnya ada 197 orang. ”Dari jumlah itu yang hasilnya reaktif sebanyak 49 orang, tapi yang sudah melaksanakan Rapid Test belum ada 50 persen,”imbuhnya.