SAMIN-NEWS.com, PATI – Hal-hal yang dalam waktu bersamaan terjadi secara kebetulan memang tidak pernah diprediksi, tapi dalam kejadian pemakaman jenazah dengan standar protokol Covid-19, ternyata ”secara kebetulan” itu tak bisa dihindari. Karena itu, langkah cepat dan tepat, harus dilakukan, ternyata tetap ada jalan pemecahannya.
Sebagaimana diungkapkan Camat Margorejo, Sudarto, ketika Selasa (22/9) malam harus menerima kedatangan jenazah seorang perempuan, warga Desa Jimbaran, Kecamatan Margorejo, Pati dari Rumah Sakit (RS) Tlogorejo Semarang. Jenazah almarhumah itu harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19, sehingga hal itu harus dilakukan oleh Tim Pemakaman dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati.
Akan tetapi, dalam waktu yang bersamaan pihak BPBD juga menerima informasi bahwa dari RS dr Kariadi Semarang juga tengah memgirim seorang jenazah yang harus dimakamkan dengan standar sama, warga Desa Beketel, Kecamatan Kayen. ”Karena itu, untuk menghindari masing-masing saling menunggu, maka pengantar jenazah dari RS Tlogorejo disarankan untuk membawa personel yang bertugas memakamkan jenazah tersebut,”ujarnya.
Ternyata, lanjutnya, dari pihak RS yang bersangkutan memang harus mengantar jenazah almarhumah beserta tim yang bertugas melaksanakan pemakaman, sehingga pelaksanakan pemakaman tidak harus dilakukan dengan saling menunggu. Akan tetapi, dalam waktu yang terpaut tidak terlalu lama untuk pemakaman almarhumah di Dese Jimbaran, berlangsung sekitar pukul 21.40
Terlepas dari hal itu, selesai pemakaman jenazah dengan standar protokl Covid-19, harapannya agar yang merasa mempunyai kontak dekat dengan almarhumah terutama anggota keluarga dan lingkungan sekitar hendaknya langsung mengecek kesehatannya di Puskesmas Margorejo. Dengan demikian, pihaknya tidak perlu harus melakukan tracking karena menghindari jika pihak keluarga merasa sungkan atau tidak nyaman.
Sebab, sampai sekarang pihaknya masih mempunyai dua warga yang meninggalnya harus dilakukan pemakaman standar Covid-19, tapi dua-duanya belum bisa dilakukan tracking. ”Bahklan kami juga sudah mengharap agar mereka datang ke puskesmas sendiri, sampai saat ini juga belum ada kejelasan sanggup atau tidak sanggup, sehingga untuk saat ini kami imbau masing-masing warga desa yang bersangkutan untuk saling menjaga diri,”imbuh Sudarto.