Batik Jengdul Desa Bleber Kurang Diminati Warga

SAMIN-NEWS.com, PATI – Ternyata produksi batik di Pati bukan hanya yang sudah terkenal di Desa Bakaran. Namun juga di Desa Bleber, Kecamatan Cluwak juga ada batik lokal dengan nama batik “Jengdul”. Tapi, batik ini belum dan memang masih awam ditelinga orang-orang awam. Kalau yang sudah paham betul dengan dunia batik, pastinya sudah mengenal.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Bleber Tamyis, menegaskan batik Jengdul diakui kurang familiar di Pati. Keberadaannya pembinaan usaha batik juga belum sepenuhnya secara maksimal penanganannya.

“Karena batik ini kan proses membuatnya cenderung lama, warga setempat pun sedikit yang mau menggrlutinya. Beda dengan batik lain, misalnya batik cap maupun printing yang cenderung lebih mudah membuatnya,” paparnya kepada Saminnews, Selasa (8/9/2020).

Ia membeberkan lantaran proses pembuatan batik yang butuh waktu cukup lama menjadikan masyarakat kurang meminati. Pernah suatu ketika, ada upaya pembinaan untuk warga. Namun lagi-lagi kurangnya minat menjadi alasan tersendiri belum maksimalnya produksi batik ini, lanjutnya.

“Selain itu, juga lantaran ada saingannya yaitu batik printing sekaligus cap. Itu prosesnya cukup mudah dan cepat serta rapi. Tapi dijual dengan harga murah,” tambah dia.

Batik jengdul ini termasuk klasifikasi batik tulis. Oleh karena itu, waktu dan tenaga yang digunakan lebih dari pembuatan batik cap. Harganya juga lebih mahal yaitu 150 per bahan. Dengan alasan demikian, warga untuk diajak kesana (menekuni batik jengdul, red) belum mau, tutupnya.

Ilustrasi : sejumlah masyarakat yang sedang beraktivitas dalam masa pandemi. Previous post Dewan Pati : Mari Dukung Pemerintah dalam Penanganan Covid-19
Ilustrasi : sebuah ruas jalan yang mengalami kerusakan. Next post Fraksi Golkar Usulkan Pembangunan Ruas Jalan Grogolan – Alasdowo

Tinggalkan Balasan

Social profiles