SAMIN-NEWS.com, PATI – Ini bukan sikap mengharap tapi mempertanyakan dalam kapasitasnya sebagai Tim Pemakaman Standar Protokol Covid-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, menyusul setelah dua hari berturut-turut mereka tidak menerima perintah tersebut. Karena itu, pertanyaan yang timbul yaitu, apakah pandemi Covid-19 di Pati tanda-tandanya akan segera berakhir.
Jika memang benar demikian, maka seluruh tim pemakaman tersebut, termasuk di dalamnya para relawan, tentu harus mengucapkan puji syukur atas kebesaran-Nya karena bisa segera bebas dari tugas yang harus dilaksanakan setiap saat. Yakni, tidak pagi, tidak siang, dan juga malam yang bahkan kadang-kadang harus berlangsung hingga menjelang subuh dinihari.
Apalagi ungkap beberapa personel tim yang bersangkutan, jika harus berangkat melakukan pemakaman tengah malam tiba di lokasi TPU desa tujuan, tapi jenazah yang meninggal dan dirawat di rumah sakit di luar Pati belum tiba di lokasi. Karena itu, yang menyemangati kondisi tersebut adalah prinsip yang sudah melekat dalam kebersamaan sebagai anggota tim.
”Yakni, tim pantang kembali ke rumah sebelum jenazah terkuburkan dengan baik,”tandas salah seorang di antara mereka, sebut saja namanya A Purnama.
Dengan demikian, lanjutnya, maka harapan seluruh anggota tim adalah, mudah-mudahan setelah dua hari tidak ada jenazah yang harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19, hal itu merupakan momentum tidak lagi adanya pemakaman dengan standar itu di hari-hari mendatang. Harapan yang tulus dari mereka, adalah stop pemakaman jenazah dengan standar protokol Covid-19.
Sebagai gantinya, yaitu kondisi kembali normal sehingga seluruh masyarakat bisa kembali melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal pula. Sehingga dengan kata lain, berhentilah masa pendemi Covid-19 yang sudah berlangsung berbulan-bulan ini dengan ditandai, yaitu sudah tidak ada lagi pemakaman jenazah dengan standar protokol Covid-19.
Jika memang harus berakhir dengan demikian, maka berarti tim melakukan pemakaman terakhir pada Selasa (13/10) siang lalu di wilayah Kecamatan Pucakwangi. ”Yakni, jenzah seorang perempuan yang sebelum meninggal sempat dirawat di Runah Sakit Umum (RSU) dr Sutrasno, di Rembang. Sekali lagi mudah-mudahan benar demikian,”tandas yang bersangkutan.