Gerbang di Ujung Jalan yang Bisa Mengundang Kesulitan

Salah satu lokasi gerbang/gapura yang ruas jalannya kini ditingkatkan lebarnya, tapi tembok gerbangnya di sisi kiri dan kanan masih tak berubah di Desa Kebonsawahan, Kecamatan Juwana.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dilebarkannya ruas jalan Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana mulai dari ujung perempatan  di Desa Kebonsawahan, kecamatan setempat, dipastikan suatu saat nanti pasti akan memunculkan kesulitan tersendiri. Utamanya, yaitu bila nanti akses ruas jalan menuju ke kolam tambat kapal  di kawasan Pulau Seprapat harus difungsikan secara maksimal.

Dengan demikian, maka akan banyak kendaraan besar dan bermuatan berat mengalami kesulitan jika hendak masuk ke ruas jalan tersebut dari ujung gerbang. Apalagi, jika masuknya adalah dengan cara harus berbelok kanan kalau dari timur dan kiri kalau dari barat di ruas Jl Sunan Ngerang, jelas akan menghadapi hambatan karena di sisi barat gerbang tersebut berupa alur kali membujur kebarat ke timur dan ke utara.

Tidak hanya itu, tutur beberapa pemerhati fasilitas publik di Juwana,  jika kendaraan berat berasal dari timur harus belok kanan juga akan menghadapi kesulitan tak jauh berbeda, karena sisi timur tembok/tiang gerbang tersebut juga berdiri di atas lokasi yang sempit. ”Lagi pula, di depan gerbang itu juga merupakan perempatan, sehingga yang bisa menghindarkan kendaraan yang masuk maupun keluar dari akses ruas jalan ke kolam tambat kapal bila langsung lurus dari utara ke salatan atau sebaliknya,”ujar salah seorang di antara mereka, Imam Subekan.

Kalau yang ini adalah gerbang atau gapura di ujung jalan masuk ke objek wisata Goa Pancur, di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen yang ruas jalannya semula rata-rata hanya tiga meter juga siap diperlebar menjadi lima meter.

Terpisah beberapa pemerhati fasilitas publik di Kayen juga mengungkapkan, jika akses ruas jalan menuju ke objek wisata Goa Pancur juga dilebarkan, maka bentang jalan di antara gapura tersebut juga harus dilebarkan. Permasalahannya, di ujung jalan tersebut pengguna jalan yang dari selatan atau sekembalinya dari objek wisata tersebut akan langsung masuk ke ruas jalan Pati-Purwodadi.

Karena itu, akses ruas jalan dari selatan pada ujung gapura tersebut harus ada tikungan (R) yang benar-benar menjamin para pengguna jalan dari selatan ketika hendak berbelok kiri (barat) maupun kanan (timur) bebas dari hambatan tembok gerbang yang menutupinya. Demikian pula, pengunjung dari ruas jalan Pati-Purwodadi jika hendak masuk ke akses jalan menuju objek wisata itu juga mengalami hal yang sama, pandangannya tertutup tembok/tiang gerbang itu.

Berdasarkan kondisi itu, maka tidak ada upaya lain yang terbaik agar kelak di kemudian hari tidak banyak memunculkan kesulitan, semisal ada bus wisata berukuran besar hendak masuk maupun keluar dari objek wisata Goa Pancur aksesnya ke jalan raya Pati-Purwodadi bisa lebih maksimal. ”Karena itu, upaya menyesuaikan diri setelah nanti akses ruas jalan ke objek wisata tersebut diperlebar harus dilakukan,”ujar salah seorang di antara mereka, Sudarto. 

Previous post Satu Desa di Kecamatan Gembong; Beras Untuk BSNT Harus Diganti
Ketua PAC PDI P Pati Kota, Noto Subyanto saat menyampaikan sambutan. Next post Untuk Ketiga Kalinya, Noto Subiyanto Terpilih Sebagai Ketua PAC PDI P Pati

Tinggalkan Balasan

Social profiles