Jika tidak karena ulah tangan jahil yang sewaktu-waktu usil dengan memulai menyobek pagar keliling yang sekaligus sebagai penutup lokasi suatu paket pekerjaan yang seharusnya sejak awal hingga berakhirnya pekerjaan tersebut memang harus ditutup, tentu tidak sampai penutup dari bahan MMT yang pada awalnya dipasang keliling dengan rajin, tentu pagar atau penutup keliling paket pekerjaan itu tetap bagus dan enak untuk dilihat. Sebab, pada tiap lembar MMT tersebut disertai detail gambar tiga dimensi bagian lengkap dari detail gambar masing-masing bagian dari sudut maupun ruang serta halaman Alun-alun Jakenan, tapi karena gambar pada lembar MMT tersebut sengaja dirusak/dirobek oleh tangan jahil maka fungsi dari pagar kelililing lokasi proyek itu pun menjadi terbuka sehingga saat bekerja para pekerja juga bisa leluasa memandang ke jalan raya.
Demikian pula, para pengguna jalan atau atau siapa saja yang melintas di sekitar lokasi pelaksanaan pekerjaan pembangunan alun-alun itu, mulai sekarang sudah bisa melihat apa saja yang tengah dikerjakan untuk kepentingan alun-alun tersebut, maka jika nanti pelaksanaan pekerjaan tuntas tidak ada lagi unsur kejutan atau surprise tentang apa yang dikerjakan untuk Alun-alun Jakenan, karena masyarakat sudah sering melihatnya dari dinding pengaman keliling yang sekarang sudah mulai porak-poranda. Padahal, pelaksanaan pekerjaan pembangunan fasilitas umum alun-alun tersebut baru akan berakahir pada 11 November mendatang, dan karena sudah terlanjur dilihat banyak orang maka penutup pagar keliling lokasi proyek alun-alun tersebut dianggap tidak penting, meskipun tidak sebagaimana lazimnya.
(Foto:SN/aed)