SAMIN-NEWS.com, PATI – Merasa sudah mematuhi saran dan petunjuk dari pihak yang berkompten di tingkat kabupaten dalam hal penanganan sampah dari rumah tangga, warga Desa Sinoman, Kecamatan Pati, termasuk penyediaan lokasi khusus. Yakni, sebagai tempat pembuangan sementara (TPS) sampah yang harus sudah dikemas dalam karung maupun kantong plastik, sehingga saat ditempatkan di TPS tersebut sampah tidak berserakan.
Akan tetapi, belakangan justru muncul kendala di mana petugas kebersihan yang seharusnya secara terjadwal mengambil/mengusung sampah itu untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, justru kadang-kadang sering terlambat. Akibatnya, warga yang sudah membuang sampah dengan cara dimasukkan ke dalam karung plastik, asal dilemparkan sehingga berserak menutup kontainer yang disediakan.
Hal tersebut, ungkap Kepala Desa (Kades) Sinoman, Triono, dilakukan warga karena semata-mata sampah yang sudah ada di TPS jarang diangkut oleh petugas untuk dibuang ke TPA. ”Akibatnya, sampah yang sudah dimasukkan dalam karung maupun kantong plastik yang seharusnya dimasukkan kontainer menjadi berserakan,”ujarnya.
Dengan demikian, lanjutnya, jika warga merasa kepentingannya berakit dengan pembuangan sampah kemudian menjadi abai, karena pengangkutan sampah dari TPS oleh petugas memang tidak bisa maksimal. ”Sebab, mereka sudah membentuk paguyuban, dan kami juga sudah memfaslitasi TPS tapi pengambilan sampahnya oleh petugas yang selalu lambat,”imbuhnya.
Terpisah Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Noor Azid, ketika ditanya berkait hal tersebut menegaskan, bukan karena petugas lambat untuk mengangkut sampah dari tempat tersebut. Akan tetapi, ketika hendak memasang kontainer justru terhalang oleh sampah dalam karung plastik yang berserakan.
Bahkan, lanjutnya, salah seorang perangkat desa juga melontarkan kalimat yang tidak semestinya, yaitu sampah yang ada tersebut tidak diambil tidak apa-apa. ”Permasalahan di lapangan seperti inilah yang kadang-kadang membuat petugas kami merasa tidak dihargai, maka kami akan mencoba menyelesaikan secepatnya,”tandas Noor Azid.