SAMIN-NEWS.com, PATI – Desa Ronggo letaknya berada di ujung timur-selatan wilayah Kabupaten Pati yang berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Blora, masuk Kecamatan Jaken. Jika bicara kesenian tradisional ketoprak, wilayah kecamatan tersebut juga mempunyai grup ketoprak profesiopnal yang sudah malang-melintang dalam percaturan seni panggung yang cukup merakyat tersebut.
Karena itu tidak mengherankan, jika anak-anak yang baru duduk di bangku Kelas IV dan V SD Negeri 03 Ronggo, Kecamatan Jaken itu pun setiap saat harus menjalani latihan pementasan kesenian panggung tersebut. Tidak hanya itu, bagi yang tidak mengikuti pelatihan seni pementasan ketopraknya, mereka pun aktif sebagai penabuh gamelan pengiring pementasan.
Jangan dilihat dari berlatih menabuh gamelan, kata salah seorang seniman yang melatihnya, Tewel, anak-anak juga dituntut benar-benar mempunyai kepekaan dan juga paham notasi gamelan. ”Saat ini paling tidak kami sudah sedikit merasa lega, karena garapan gamelan untuk mengiringi pementasan ketoprak, anak-anak tinggal memperlancar pukulannya,”ujarnya.
Dalam berlatih, lanjut Tewel, anak-anak pun patuh pada protokokl kesehatan , maka selalu memakai masker dan jarak pun benar-benar mereka perhatikan. Sedangkan kapan pementasannya, menurut informasi 5 November mendatang di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pati secara virtual, karena pada saat itu ada tamu dari Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Untuk seni perertunjukan ketoprak, berlatihnya menyesuaikan kebutuhan harus menyelesaikan adegan cerita bagian mana, sehingga untuk keperluan itu pihak sekolah harus membuka sekat ruang kelas agar ruangannya berlatih ketoprak dan gamelan pengiring bisa lebih longgar. Untuk seni pertunjukan ketoprak ditangai pelatihnya, Wawan dari Grup Ketoprak Laras Budaya Pati.
Sedangkan dalam pementasan tersebut akan membesut cerita, ”Matinya Kubilaikhan”, yaitu pemimpin tentara dari Mongolia yang datang ke Kerajaan Singosari untuk menghukum Raja Kertanegara yang melecehkan kaisar junjungannya. Akan tetapi para pasukan tentara itu atau Kubilaikhan tidak mengetahui bahwa Kertangera sebenarnya sudah wafat di tangan Raja Kediri Jayakatwang.
Atas taktik dan setrategi Arya Wiraraja yang juga disebut Banyak Wide berhasil mengelabuhi tentara Mongalia itu, untuk ganti menghukum Jayakatwang yang disebutkan sebagai Kertanagera. ”Kemudian Jayakatwang terbunuh oleh Kubilaikhan, dan akhirnya tentara Mongol itu berhasil dihancurkan oleh Raden Wijaya bersama pasukannya, seperti Ranggalawe, Lembu Sora, Nambi dan lainnya, maka Raden Wijaya pun mendirikan Kerajaan Majapahit,”imbuhnya.