SAMIN-NEWS.com, PATI – Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung hingga sekarang, maka upaya mencegah berkerumunnya massa harus dilakukan secara maksimal dalam operasi dan patroli bersama seperti sekarang. Sebab, belakangan ini muncul kebiasaan masyarakat yang berkumpul dalam jumlah besar tiap sore, dan kebanyakan dari mereka mengabaikan ketentuan protokol kesehatan, yaitu berkumpul dalam jumlah banyak dengan mengabaikan jarak antara satu dan satunya.
Kerumunan terjadi, biasanya saat membeli makaman maupun minuman kepada para bakul yang menjajakannya, dan jumlah para pedagang ini juga cukup banyak. Sedangkan alasan mereka berkumpul tiap sore di kawasan pulau ini, karena tak lain untuk mengajak anak-anaknya untuk melihat layang-layang dalam bentuk naga besar, tapi jika saat ini situasi benar-benar normal hal itu mempunyai nilai plus karena mendapatkan manfaat dari fasilitas umum di kawasan Pulau Seprapat yang juga terdapat fasilitas lokasi calon tempat tambat kapal.
Mengingat kondisi saat ini masih dalam pandem,i Covid-19, papar Plt Kepala Dishub Kabupaten Pati, Teguh Widyatmoko AP MSi melalui Sekretaris Dishub Indri Nugraheni SE MM Akt, maka pihaknya mendukung sepenuhnya piket dan patroli gabungan yang dilasanakan sesuai jadwal sejak Selasa (17/11) lalu. ”Kami mendapat jadwa tugas, Rabu (18/11) mulai pukul 16.00 s/d sampai selesai,”ujarnya.
Karena itu, lanjut Indri Nugraheni, dalam kesempatan tersebut pihaknya menerjunkan satu regu oersonel di pimpin langsung Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Operasional, Nita Agustiningtyas. Dengan demikian, semua personel setelah berada di lokasi tentu bergabung dengan jajaran personel terkait lainnya, di mana tiap hari terjadwal secara berbeda, karena tiap hari yang terlebibat dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertugas juga berbeda-beda.
Sedangkan pihaknya akan bertugas lagi, Senin (23/11) pekan depan sehingga dengan penempatan pos jaga di ujung jalan dan jembatan menuju Pulau Seprapat, paling tidak bisa dicegah dan diberi pemahaman bahwa kawasan itu untuk sementara memenag ditutup. ”Lain halnya, jika sudah tidak lagi masa pandemi Covid-19, kawasan tersebut benar-benar akan menjadi kawasan yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat,”imbuhnya.
Dari pantauan ”Samin News” (SN) di lokasi Ujung jalan dan jembatan menuju Pulau Separat, masyarakat berkendara motor pada jam 16.00, atau paling tidak setelah matahari sore tidak terlalu panas, semua menuju ke utara lewat di ruas jalan yang baru selesai ditingkatkan dengan rigid beton. Akan tetapi begitu sampai di ujung, mereka diminta untuk tidak menuju ke kawasan Pulau Seprapat.
Sebab, selain tidak ada pihak yang memainkan layang-layang naga, kawasan tersebut juga sepi pengunjung, karena begitu ada pengendara motor maupun mobil yang hendak menuju ke tempat itu langsung diminta kembali oleh petugas. Kendati mereka kecewa, hal itu lebih baik ketimbang terlanjur berlangsung kerumunan massa yang rentan terhadap penyebaran virus covid-19.