Median jalan di ujung barat pertigaan Jalur Lingkar (JLS) Pati, di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, baru Selasa (3/11) kemarin dipasang rambu oleh pihak berkompten, yaitu Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, termasuk di antaranya adalah rambu larangan untuk semua jenis kendaraan bermotor dari timur (Surabaya) tidak boleh memutar untuk balik lagi ke timur maupun memotong lajur sisi utara menuju ke ruas jalan raya nasional Pati-Kudus. Jika hal itu dilakukan oleh pengguna jalan baik yang berkendara motor maupun mobil, tentu selain membahayakan diri sendiri juga pengguna jalan lain, karena hal itu sama saja pengguna jalan tersebut sama saja menerobos jalan melalui median jalan yang sudah dibuka, kemudian memotong ruas jalan lajur utara, dan lebih-lebih jika dari timur hendak kembali memutar balik ke timur, jelas melanggar rambu larangan berputar arah.
Sebab, arus lalu lintas yang boleh masuk ke median jalan yang akhirnya dibongkar selebar 7 meter hanyalah kendaraan dari utara ke selatan, atau dari barat hendak kembali ke barat, dan juga dari barat hendak ke selatan, masuk ke Desa Sokokulon dan sekitarnya sehingga terpasangnya rambu larangan maupun rambu keharusan yang terpasang pada ujung median yang dibuka itu sebenarnya bukanlah pajangan, melainkan untuk mengatur pengguna jalan agar benar-benar mematuhinya. Bukan sebagaimana yang dilakukan pengendara kendaraan prubadi warna kuning ini pada awalnya melaju dari timur atau berada diruas lajur JLS sisi selatan, tapi begitu melihat median jalan yang sudah dibuka untuk dilewati, mendadak mobil tersebut hendak kembali ke timur justru mendadak memasuki median jalan yang sebenarnya larangan untuk dilalui kendaraan itu, dan secara kebetulan dari utara datang pengendara motor membawa pakan ternak hendak menyeberang ke selatan, maka nyaris terjadi pengendara mobil itu nyerempet pengendara motor yang membawa rumput untuk pakan ternaknya.
(Foto:SN/aed)
