SAMIN-NEWS.com, PATI – Jika warga yang mempunyai lahan di pinggir jalan Pati-Gembong lewat Banyuurip, Kecamatan Margorejo, Pati mempunyai kesadaran membuat saluran pembuang dengan sistem terpusat, maka akses ruas jalan di sebelah lahannya akan terhindar dari limpasan air hujan yang tidak tersalur. Akibatnya, air yang bercampur lumpur tanah merah tersebut limpas ke jalan , dan hal tersebut tentu memabahayakan bagi para pengguna jalan.
Utamanya tak lain, yaitu para pengguna jalan yang berkendara motor baik dari Pati ke Gembong lewat Banyuurip maupun sebaliknya. Sehingga ruas jalan pada posisi menurun dari timur maupun barat itu tak bisa terhindari dari limpasan air hujan yang membawa lumpur tersebut, karena saluran air di tepi lahan milik warga memang tidak ada.
Akan tetapi, dari pantauan langsung ”Samin News” (SN) di lokasi itu, faktor penyebab limpasnya air hujan membawa lumpur tanah merah terjadi, salah satu faktor penyebabnya adalah di mana lahan milik salah seorang yang berlokasi di pinggir jalan tersebut sama sekali tidak mau membuat saluran kecil di lahannya. Bahkan, pemilik lahan tersebut menanami lahannya yang berbatasan bahu jalan dengan tanaman tebu.
Sementara itu, ada pemilik lahan di sisi kiri dan kanan ruas jalan tersebut juga membiarkan tak peduli dengan saluran, agar bila hujan ruas jalan tersebut tidak menjadi tempat menggenangnya air hujan bercampur. Kondisi itu, bila lumpur yang basah maupun mendekati setengah kering juga sangat licin, dan bila sudah kering dipastikan berubah jadi debu, serta bila kehujanan lagi hal sama kembali terulang, yaitu jalan licin sehingga yang tidak pernah melintas di ruas jalan itu hendaknya hati-hati.
Ditanya berkait hal tersebut, Kepala Seksi (Kasie) Jalan Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo tidak mengelak dan membenarkan kondisi ruas jalan itu. Sehingga langkah dan upaya mendesak yang harus dilakukan adalah membersihkan lumpur yang menutup aspal jalan itu dengan gelontoran air sampai bersih.
Pihaknya sudah minta agar hal itu segera dilakukan, paling tidak dengan menyediakan air sebanyak dua tanki, dan di lain kesempatan pihaknya akan segera mengecek ke lokasi. ”Hari ini kami sudah menjadwalkan kegiatan pemeriksaan akses ruas jalan pertigaan Bondol-Gunungwungkal,”ujarnya.