SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejak pagi, siang hingga Minggu (29/11) tadi malam sekitar pukul 21.15, sebanyak lima jenazah harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19 oleh Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati. Untuk pemakaman dua jenazah pada pagi hari, memang masih terbebas dari guyuran hujan deras.
Masing-masing, untuk pemakaman jenazah seorang perempuan, warga Desa Margorejo dan juga jenazah seorang perempuan lainnya, warga Desa Blaru, Kecamatan Pati, tapi selama ini menjadi penghuni Panti Jompo Panti Rukmi Pati. Untuk jenazah perempuan yang disebut terakhir, usianaya memang sudah uzur itu, dilaksanakan di Tempat Pemakaman Khusus (TPK) Kristen di Dukuh Ngagul, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, dan TPK tersebut di bawah tanggung jawab Yayasan Gotong Royong Pati.
Terlepas dari hal itu, berdasarkan pantauan langsung ”Samin-News” (SN) pada Minggu pagi itu cuaca cerah, sehingga tidak sempat diguyur hujan. Akan tetapi, saat pemakaman jenazah seorang perempuan, warga Desa Sinoman, Kecamatan Pati sekitar pukul 13.00 hujan pun terus mengguyur mulai dari kedatangan jenazah hingga selesainya pemakaman, sekitar satu jam kemudian.
Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi saat tim melakukan pemakaman jenazah seorang laki-laki asal Pesagi, Kayen, guyuran hujan pun tiada henti sampai kembalinya tim ke Posko BPBD, di pinggir jalan raya Pati-Kudus. Setelah menunggu lebih dari 2,5 jam akhirnya mereka harus kembali bertugas untuk memakamkan jenazah kali yang ke-5.
Sedangkan jenazah tersebut adalah seorang laki-laki, warga Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan Pati, dan sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati. Saat jenazah tiba di lokasi TPU tersebut, hujan yang masih turun sudah barang tentu menyebapkan lingkungan dalam TPU itu berlumpur bila terinjak kaki oleh bebarapa orang.
Lagi pula, makam yang sudah penuh sesak tersebut tidak mempunyai akses jalan karena secara kebetulan lokasi pemakaman di tempatkan di tepi paling barat berbatasan tembok antara lokasi makam, dan rumah warga. Sehingga tim harus mengusung Pati jenazah tersebut dengan dipandu oleh sesama tim yang harus mencarikan jalan, di sela batu nisan
Dalam sehari empat kali pemakaman dilanjutkan malam harinya satu kali pemakaman, maka tim memang membutuhkan waktu untuk beristirahat, karena dampak dari guyuran hujan, sehingga bila ada jenazah lainnya yang harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19 tadi malam , jika boleh meminta agar hal itu dilakukan oleh personel yang masuk dalam ”jaga tetangga” saja.