Siap Bersama Hijaukan Pinggir Jalan ke Objek Wisata Goa Pancur

Akses ruas jalan menuju objek wisata Goa Pancur, di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Pati.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Melihat akses ruas jalan menuju objek wisata Goa Pancur, di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Pati yang kini tengah ditingkatkan dengan melebarkan badan jalan tersebut, maka kedepan harus disusul penataan di luar konstruksi. Yakni, bagaimana mengupayakan agar ruas jalan sepanjang menuju lokasi objek wisata itu jangan sampai tampak terlalu gersang, maka harus dipersiapkan upaya penanaman pohon peneduh.

Jika saat ini akses ruas jalan tersebut masih dalam tahap pelaksanaan untuk pekerjaannya, maka penanaman pohon itu lebih tepat jika seluruh paket pekerjaan itu sudah tuntas. Yakni, pada akhir Tahun 2020 yang sudah pasti saat datangnya musim penghujan, sehingga penanaman pohon tersebut hanya tinggal merawat dengan menyiangi rumput yang tumbuh di sekelilingnya, tanpa harus melakukan penyiraman.

Berkait hal tersebut, salah seorang Wakil Ketua DPRD Pati, H Hardi, bersiap mendorong dan bersama-sama menghijaukan sepanjang ruas jalan menuju objek wisata Goa Pancur. ”Lebih-lebih rekanan yang saat ini melaksanakan pekerjaan peningkatan ruas jalan tersebut bisa menjadi penggeraknya, sehingga di balik pelaksanaan pekerjaan yang tinggal menunggu tahapan penyelesaian ini ada nilai plus yang didapat,”tandasnya.

Ruas jalan dari ujung gerbang masuk menuju lokasi objek wisata Goa Pancur, di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Pati yang memang sangat kurang sekali tingkat keteduhannya.

Paling tidak, lanjutnya, perlu digagas dan diupayakan setiap rekanan yang memenangkan tender lelang paket pekerjaan peningkatan ruas jalan, perlu dicoba masalah penanam pohon peneduh masuk dalam klausul kontrak. Dengan demikian, selama masa pemeliharaan sebelum penyerahan terakhir paket pekerjaan peningkatan ruas jalan itu, maka pohon peneduh yang ditanam tentu ikut terpeliharan sehingga tingkat pertimbuhannya bisa maksimal.

Dengan tumbuhnya pohon peneduh di sepanjang pinggir jalan, tentu akan lebih bisa menjaga kualitas aspal jalan, mengapa dahulu di masa penjajahan Belanda selalu menanam pohon asam di pinggir jalan. Karena pohon jenis itu daunnya meskipun lembut tapi cukup rimbun, sehingga air hujan yang turun tidak langsung ke aspal jalan melainkan lebih dahulu jatuh ke dedaunan pohon peneduh.

Jika pohon peneduh jenis asam sudah tidak menarik, sekarang banyak pohon penenuh jalan yang menarik, di antaranya glodok pecut, ketapang kencana dan  beberapa jenis lainnya, termasuk di antaranya adalah gembilina. ”Karena itu, kami mengajak bersama-sama pihak yang merasa peduli untuk ikut menanam pohon peneduh di pinggir jalan menuju ke objek wisata Goa Pancur,”imbuhnya. (ADV)

Previous post Minim Istirahat, Tim Pemakaman Protokol Covid-19 Tetap Pantang Mengeluh
Next post Pengaspalan Segmen Kedua Pelebaran Ruas Jalan Objek Wisata Goa Pancur

Tinggalkan Balasan

Social profiles