Suka Duka Tim Pemakaman Standar Protokol Covid-19

Makan dan tidur seperti ini bagi Tim Pemakaman Standar Protokol Covid-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) saat bertugas melaksanakan pemakaman adalah  hal biasa dilakukan di tengah kuburan, tanpa melihat itu kapan atau jam berapa karena saat perut benar-benar sudah sangat lapar minta diisi, bagi keluarga yang meninggal jika menyediakan nasi kuburan pun langsung diembat karena tujuannya, saat melaksakan tugas memakamkan jenazah masih mempunyai ketersediaan energi yang dibutuhkan. Seperti yang berlangsung semalam, tim tersebut saat berangkat meninggalkan markasnya di pinggir jalan raya Pati-Kudus barang kali memang belum sempat makan, karena sudah ada informasi bahwa jenazah seorang laki-laki warga Desa Bendar sudah meninggalkan Rumah Sakit (RS) Sunan Kalijogo Demak menuju ke lokasi pemakaman, mesikupun jarak Demak-Juwana lebih dari 60 kilometer.

Akan tetapi bagi tim yang bersangkutan bukan persoalan jarak dekat maupun jauh, melainkan sebelum jenazah yang diangkut ambulans tiba di tempat pemakaman, maka tim harus sudah siap di tempat meskipun harus menunggu sehingga makan pada malam hari pun belum sempat mereka lakukan mengingat setelah pemakaman di Desa Bendar selesai sekitar pukul 21.30 tim pun langsung bergerak lagi kembali menuju ke Kota Pati karena sudah ditunggu warga Desa Plangitan, Kecamatan Kota Pati. Ternyata sampai di tempat ini, baik lubang makam belum selesai sehingga jenazah tentu belum bisa didatangkan, maka kesempatan ini dimanfaatkan untuk makan nasi bungkus yang disiapkan di kuburan, setelah perut kenyang justru ada yang terserang kantuk, sehingga tidur asal mengeletak pun lebih efisien dalam upaya bisa istirahat sejenak.

(Foto:SN/aed)

Previous post Hari Ini Satu Jenazah Dimakamkan dengan Standar Protokol Covid-19; Nisan yang Seharusnya Disiapkan Belum Ada
Next post Netralitas Birokrat Dalam Gelombang Politik

Tinggalkan Balasan

Social profiles