SAMIN-NEWS.com, PATI – Intensitas hujan yang cukup tinggi selama sepekan terakhir ini membuat beberapa wilayah di Pati bagian selatan mengalami banjir. Di Kecamatan Gabus sendiri ada beberapa hektare lahan persawahan yang tergenang air. Akibatnya, yang terlihat bukan tampak tanaman padi, melainkan seperti area tambak.
Bukan hanya itu, di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Pati juga terjadi bencana serupa. Bencana banjir ini disebabkan karena tingginya curah hujan. Dan akhirnya menyebabkan banjir merendam di perkampungan.
Meski demikian, pemerintah Kabupaten Pati melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan hingga kini belum menyalurkan bantuan logistik bagi korban banjir tersebut. BPBD menilai bencana alam yang terjadi ini masih dalam kondisi yang kondusif.
“Belum, kami belum menyalurkan bantuan logistik. Di Kecamatan Gabus ini masih dalam kondisi yang kondusif. Jadi, sekiranya belum kami menyalurkan bantuan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Mimpi Arde Arya kepada Saminnews, Senin (14/12/2020).
Banjir yang terjadi Kecamatan Gabus ini yang menggenangi di beberapa titik dan area persawahan cenderung sudah mulai surut. Dimana selama dua hari ini tidak turun hujan yang deras. Dan justru sebaliknya, disertai dengan cuaca mendung-panas. Dan berimbas pada cepatnya surutnya air.
Pihaknya menilai, banjir yang terjadi di Gabus ini masih dalam kondisi kondusif. Justru, pihaknya menilai banjir yang terjadi di Desa Kasiyan, cukup membuat prihatin dan menjadi perhatian bersama.
“Banjir yang di Desa Kasiyan itu menjadi perhatian. Pasalnya, hingga kini air yang menggenangi di Desa Kasiyan itu setinggi 30 cm,” jelas Mimpi Arde Arya.
Meski demikian, pihaknya mengaku dari pemerintah belum membuat tempat pengungsian. “Kita gak membuat tenda pengungsian. Masyarakat sendiri soalnya meminta untuk beraktivitas secara normal. Mereka hendak beraktivitas, jadi tidak berharap ada tempat khusus pengungsian,” pungkasnya.