Dengan pembangunan saluran pembuang (drainase) asal-asalan antara batas Daerah Milik Jalan (DMJ) dengan lahan persawahan warga di pinggir Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, maka dampak yang ditimbulkan setelah datangnya musim penghujan seperti sekarang ini tak lain areal persawahan warga tak bisa membuang air hujan yang menggenangi lahan persawahan mereka, akibat tidak ada saluran pembuang yang dibangun pihak pengelola JLS itu bisa mengeluarkan air yang terhalang saluran pembuang tersebut. Selain itu, ada saluran yang tidak kamasukan air dari areal persawahan warga tapi ada pula air yang masuk ke dalam saluran itu, tapi air tersebut akan megalir ke mana tidak jelas karena ada salurannya tapi buntu, ada salurannya tapi air tak masuk ke saluran itu.
Akibatnya, air hujan yang tak bergerak mengalir dari areal persawahan sudah pasti menimbulkan genangan, dan kebetulan saat ini di areal persawahan tersebut terdapat tanaman padi nyang baru beberapa waktu lalu ditanam, tapi jika air hujan yang menggenangi areal persawahan tersebut tidak bisa mengalir keluar, maka genangan tersebut akan menjadi penyebab matinya tanaman padi milik para petani itu, sehingga jika ini tidak segera ada penyelesaian maka para petani pemilik air persawahan itu akan komplain. Sebab, sejak dulu tak pernah terjadi kondisi seperti itu meskipun saluran air yang disediakan petani hanya saluran sederhana, karena yang penting asal bisa membuang air pasti areal persawahan mereka jika musim hujan tidak sampai menjadi tempat genangan air seperti sekarang yang benar-benar merugikan.
(Foto:SN/aed)