SAMIN-NEWS.com , PATI – Menilik kondisi Kamis (31/12) atau mengakhiri Tahun 2020 hari ini, sejak pagi hingga menjelang tengah hari, Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati hanya memakamkan satu jenazah dengan standar protokol Covid-19. Yakni, seorang laki-laki warga Kampung Randukuning di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kepoh kampung setempat, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Kota Pati.
Sebelum meninggal, almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati, sehingga jika harapan semoga hanya ada satu pemakaman jenazah dengan standar protokol Covid-19, maka menghakhiri Tahun 2020 dan mengawali Tahun 2021 pemakaman dengan standar tersebut benar-benar tidak membuat yang melihat dan mengikuti benar-benar merasa miris. Dari pantauan ”Samin-News” Rabu (30/12) untuk pemakaman dengan standar tersebut hari itu sampai mencapai delapan orang.
Dari jumlah tersebut, dua di antaranya berlangsung di wilayah Pati utara, sehingga pemakaman dilaksanakan relawan Tunggulwulung, menyusul yang di Pati dan Pati selatan sebanyak enam orang harus dimakamkan secara bergilir. ”Bahkan untuk warga Kota Pati, baik di Desa Winong maupun Puri harus mendapat giliran lebih dari pukul 16.00 hingga selesai,” ujar salah seorang di antara mereka, Purnama.
Bahkan ada di antara mereka yang juga berseloroh, bahwa sebelum mendekati kondisi akhr Tahun 2020 rata-rata yang tiap hari harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19 berkisar antara 4 sampai lima orang. Dengan demikian, tim yang tiap hari harus melakukan tugas tersebut benar-benar pesimistis bahwa situasi dan kondisi btersebut tidak semakin berkurang, dan jika mendekati penghitungan akhir termasuk pemakaman yang dilakukan oleh tim dari ”jaga tetangga” sudah mendekati sekitar 300 orang.
Karena itu, sampai kemarin, tim benar-benar tidak bisa banyak berharap ketika dalam satu hari yang harus dimakamkan jumkahnya sampai mencapai delapan orang, dan perkiraan mengakhiri Kamis (31/12) jumlahyang dimakamkan tidak akan berkurang. Biasanya, jika kita mengharap semoga yang sedikit dimakamkan dengan standar protokol Covoid-19, faktanya kadang sering berbalik.
Maksudnya, lanjut dia, kadang-kadang kita hanya bisa mengharap agar jenazah warga Pati yang dimakamkan dengan standar protokol Covid-19 tidaklah sampai berlebihan di luar batas kewajaran. Biasanya pada awal, atau di pagi hari hanya satu atau maksimal dua sampai sore hari, tapi malamnya mendadak bertambah lagi.
Maksudnya, lanjut dia, kadang-kadang kita hanya bisa mengharap agar jenazah warga Pati yang dimakamkan dengan standar protokol Covid-19 tidaklah sampai berlebihan di luar batas kewajaran. Biasanya pada awal, atau di pagi hari hanya satu atau maksimal dua sampai sore hari, tapi malamnya mendadak bertambah lagi.
Jika Kamis (31/12) hari sejak pagi hanya ada satu pemakaman dengan standar protokol Covid-19, siapa pun warga Pati pasti akan berharap semoga kematian demi kematian, berikutnya mejdai tidak ada lagi di Tahun 2021. ”Hal itu cukup berakhir pada satu pemakaman satu jenazah standar prtotokol Covid-19,”papar salah seorang anggota tim yang lain.