SAMIN-NEWS.com, PATI – Sampai Senin (30/11) malam (tadi malam) kembali harus dimakamkan dua jenazah dengan standar protokol Covid-19, dan kedua-duanya perempuan. Sedangkan yang harus dimakamkan Selasa (1/12) pagi juga jenazah seorang perempuan, tapi oleh tim pemakaman dari Rumah Sakit (RS) Tlogorejo Semarang.
Khusus jenazah almarhumah yang dimakamkan oleh tim rumah sakit, menurut penjelasan pihak keluarga dari wilayah Pati utara, hasil swab test terakhir memang positif. Terlepas dari hal tersebut, pemakaman besar kemungkinan berlangsung pukul 09.00, karena jenazah dijadwalkan meninggalkan rumah sakit pukul 07.00.
Sementara itu dari pantauan langsung ”Samin News” untuk pemakaman semalam, kali pertama adalah jenazah almarhumah warga Kampung Getakan, Kelurahan Pati Wetan, Kecamatan Pati. Semula dijadwalkan akan berlangsung sehabis shalat isya’, sehingga pada jam tersebut sudah banyak warga setempat yang hendak mengantar jenazah dari kejauhan dan menshalatkan sudah menunggu.
Akan tetapi jenazah dari Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat Hospital (KSH) Pati, tempat almarhumah dirawat sebelum meninggal, baru datang sekitar dua jam kemudian, dan bahkan hujan yang sebelumnya sempat mengguyur juga kembali reda. Dengan demikian, warga yang semula menunggu di luar pun mencari tempat berteduh di rumah yang terdekat dengan gerbang masuk ke TPU setempat.
Karena itu, tim pun melakukan pemakaman dengan bergerak cepat sehingga hal itu berlangsung sekitar 30 menit. Ternyata, sudah ada ambulans pengangkut jenazah seorang perempuan dari Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus sudah dalam perjalanan ke Pati, sehingga oleh salah seorang personel dari tim BPBD Pati diminta menunggu di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati.
Seperti biasanya yang mengusung jenazah dari rumah sakit di Kudus, tak lain adalah Tim Pemakaman dari BPBD setempat yang sudah mempunyai ambulans baru bantuan dari salah sebuah toko swalayan di daerahnya. Karena itu, begitu selesai dari pemakaman di Kampung Getakan, Keluarahan Pati Wetan, sekitar pukul 22,00 tim Pati langsung menjemput tim Kudus di depan RSU RAA Soewondo.
Berikutnya rombongan kedua tim ini langsung melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke Desa Medani, Kecamatan Cluwak yang merupakan desa berlokasi di perbukitan paling tinggi, di kawasan Lereng Muria. Di desa ini tim juga bergerak cepat untuk memakamkan jenazah seorang perempuan yang sebelum meninggal sempat dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus.
Selesai pemakaman tersebut, Tim Pati kembali ke Posko di BPBD setempat, di pinggir jalan raya Pati-Kudus sekitar pukul 00.30. Demikian pula tim dari Kudus masih harus melanjutkan perjalanan kembali ke posnya, paling tidak masih membutuhkan waktu antara 20 s/d 25 menit, karena harus menempuh perjalanan sepanjang 24 kilometer.