SAMIN-NEWS.com, PATI – Hari Sabtu (12/12) Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati mengira sama sekali tidak ada pemakaman jenazah dengan standar protokol Covid-19. Sebab, mulai pagi, siang hingga sore hari tidak ada pihak yang pesan ”peti jenazah” (istilah mereka dalam bergurau) di kalangan sendiri, sehingga mereka berharap hal itu bisa berlanjut di hari berikutnya.
Akan tetapi, berdasarkan keterangan yang dihimpun ”Samin News” habis isya’ tim harus bersiap-siap melaksanakan tugas pemakaman jenazah standar protokol Covid-19, atas jenazah seorang laki-laki, warga Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo. Akan tetapi dari jadwal tersebut, pelaksanaan pemakaman baru bisa berlangsung sekitar pukul 22.00.
Sebab, tim harus menunggu selesainya pemulasaran jenazah yang dilakukan pihak Rumah Sakit (RS) Mardi Rahayu, Kudus, karena sebelum meninggal almarhum sempat di rawat di rumah sakit itu. ”Di tengah kesempatan menunggu itulah, kemudian masuk beberapa informasi lain berkait pemakaman dengan standar protokol Covid-19 di beberapa tempat,”papar salah seorang di antara tim, Purnama.
Karena itu, lanjutnya, selesai dari Muktiharjo sekitar pukul 23.15 tim kemudian bergerak menuju ke Desa Kepoh, Kecamatan Wedarijaksa, yakni untuk memakamkan satu jenazah laki-laki, warga desa setempat. Selesai itu, berturut-turut dimakamkan lagi dua jenazah lain, masing-masing seorang perempuan dan seorang laki-laki.
Khusus yang disebut terakhir, adalah warga Desa Bulumulyo yang pemakamannya berlangsung hingga pukul 03.30 dini hari. Sedangkan pemakaman jenazah almarhumahumah, warga Bangsalrejo, Kecamatan Wedarijaksa baru selesai pukul 01.30, maka satu jenazah pun dituntaskan pemakamnannya, sehingga malam itu hingga subuh dini hari ada empat jenazah dimakamkan dengan standar protokol Covid-19.
Sementara Minggu (13/12) kemarin, sejak pagi hingga pukul 10.30, pada awalnya tim BPBD juga merasa kondisinya akan seperti Sabtu, muai pagi, siang hingga sore tdak ada pemakaman. Akan tetapi, sekitar 10 menit kemudian tim mendapat informasi untuk melakukan persiapan, yaitu melaksanakan pemakaman di Tempat Pemakaman Umun (TPU) Bogo.
TPU tersebut, meruakan tempat pemakam warga delapan desa di Kecamatan Juwana yang meninggal. sehingga bagi anggota tim sudah hafal betul kondisi struktur tanahnya. Yakni, berupa lempung cukup lengket, tapi jika terguyur air hujan maka lubang makam yang sudah siap pun bisa bisa ambrol, tapi kalau dicangkul sulit dilepaskan dari mata cangkul.
Adapun jenazah yang dimakamkan di TPU ini adalah warga Growong Lor. Kecamatan Juwana, dan pemakamannya berlangsungsung hingga pukul 15.00 lebih. ”Selesai itu, malam harinya datang lagi perintah untuk memakamkan satu jenazah seorang laki-laki, warga Desa Bakaran Kulon, Kecamatan Juwana yang sebelum meinggal sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Assuyuttikiah, Guyangan, Kecamatan Trangkil,”imbuhnya.