SAMIN-NEWS.com – PATI – Kendati sudah lewat beberapa saat, tapi masyarakat secara luas perlu mendapatkan penjelasan, sejauh mana kebenaran berkait dengan edaran penuh kebohongan yang diunggah dalam media sosial. Jika hal tersebut tidak tertunsakan, maka pertanyaan dari siapa saja akan mencuat kembali, dan sampai saat ini hal tersebut juga masih sering terjadi.
Pasalnya, ungkap salah seorang tokoh masyarakat setempat, H Ridwan Jamari, bahwa kematian yang terjadi pada warga Bendar akibat terpapar Covid-19 dalam kurun waktu sepekan, adalah sebanyak 34 orang. Hal tersebut merupakan klaster dari penyebaran pedagang di pasar-pasar tradisional, justru semakin memojokkan para pedagang di pasar-pasar tradusional yang tidak haya di Juwana, tapi tentu wilayah Kabupaten Pati.
Lebih memprihatinkan lagi, setiap terjadi pembiacaraan warga di warung-waring kopi maupun penjual makanan lainnya, bahwa yang menyampaikan berita warga Bendar yang meninggal sebanyak itu dalam sepekan, tak lain adalah warga Bendar sendiri. ”Misalnya, apa yang disampaikan asal fakta kebenaran sebenarnya tudak apa-apa, tapi kalau yang disampaikan itu kebohongan jelas, benar-benar memprihatunkan kita semua,” tandasnya.
Berdasarkan munculnya edaran, dan jika melihat struktur penulisannya bukan struktur penulisan berita, tapi memang benar-benar edaran, lanjutnya, patutlah diperkirakan apa kepentingan yang bersangkutan membuat edaran yang menyesatkan seperti itu. Meskipun pihaknya sudah mencoba untuk tudak memberikan tanggapan, ternyata pertanyaan yang muncul sepihak itu teris terjadi sehingga penjelasan harus dibuka secara transparan.
Untuk jumlah warga Bendar yang meninggal, sampai terakhir Minggu (29/10) pekan lalu sebanyak 28 orang, ditambah yang meninggal Jumat (4/12) malam (tadi malam) satu orang. Dengan demikian, semuanya menjadi 29 orang, tapi harus diingat bahwa kematian tersebut bukan terhadi dalam waktu sepekan, karena jika menyebutkannya dalam pembicaraan seperti itu, jelas mengada-ada, dan perlu dipertanyakan apa maksud sebenarnya.
Sesuai fakta, jumkah warga Bendar yang meninggal sebanyak itu adalah terjadi sejak kali pertama Minggu (9/8). ”Dengan demikian sampai sejarang sdah berlangsung atau berjalan dalam kurun waktu empat bulan kurang empat hari, dan sekali lagi kematian sebanyak itu bukan terjadi dalam kurun waktu sepekan,” tandasnya.