Untuk Tanam Padi Petani Harus Menyedot Genangan Air di Areal Persawahan

Genangan air hujan di areal persawahan warga Desa Penambuhan, Kecamatan Margorejo, Pati.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Hujan yang terus mengguyur hingga Selasa (8/12) pagi tadi, menyebabkan genangan air di areal persawahan warga Desa Penambuhan, Kecamatan Margorejo, Pati hingga siang ini belum berkurang. Padahal di areal persawahan itu, jelas terdapat tanaman padi petani yang baru ditanam beberapa waktu lalu.

Demikian pula, para petani yang melakukan penanaman padi dalam kurun waktu terakhir ini, juga sudah barang tentu tak bisa dilepaskan dari upaya untuk mengurangi genangan air yang tampaknya memang tidak mengalir keluar dari areal persawahan. Karena itu, untuk ,mengurangi genangan air tersebut petani harus menggunakan pompa untuk menyedotnya.

Akan tetapi, kata beberapa petani ketika ditanya terpisah, setelah ada yang berhasil menanam padi, justru genangan air bertambah, karena curah hujan juga bertambah tinggi. ”Jika sudah dalam kondisi demikian, maka ancaman yang terjadi tanaman padi yang terendam ini akan mati jika air yang menggenanginya tidak cepat surut,”ujar salah seorang petani setempat.,N Hadi (50)

Areal persawahan petani di Desa Penambuhan, Kecamatan Margorejo, Pati sampai hari ini tergenang air dari dampak tingginya curah hujan yang tidak bisa mengalir ke saluran pembuang.

Hal tersebut terjadi, lanjutnya, karena air hujan di areal persawahan yang biasanya bisa keluar menerobos pada posisi yang lebih rendah, dah itu berupa saluran seadanya justru di waktu-waktu sebelumnya bisa cepat hilang. Akan tetapi, begitu sepanjang Jalur Lingkar Selatan (JLS) ini ditunjang dengan saluran pembuang (drainase) permanen, justru air hujan di areal persawahan sepertrinya tak bisa mengalir.

Faktor penyebabnya tak lain, drainase tersebut, kendati sudah dimasuki air yang mengalir dari areal persawhan, tapi ternyata tidak mampu lagi mengalir, karena saluran itu buntu oleh akses jalan ke areal persawahan atau karena faktor lain. ”Di antaranya, ada juga saluran pembuang itu memang tidak bisa membuang air hujan karena jaringannya terhalang/tersumbat,”tandasnya.

Dihubungi berkait hal tersebut dalam kesempatan terpisah, salah seorang personel dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional, Trengguli (Demak)-Kudus-Pati Hingga Batas Kota Rembang, Eko Sunardi menyatakan belum mengetahui. ”Coba nanti kami ceknya ke lokasi, bagaimana kondisi yang sebenarnya,”imbuh dia.

Previous post Pentingnya Kreativitas Guru Mengajar di Masa Pandemi Covid-19
Next post Menggenangnya Air di Ruas Jalan Akibat dari Ditutupnya Saluran Pembuangan

Tinggalkan Balasan

Social profiles