SAMIN-NEWS.com, PATI – Memasuki hari kelimabelas di bulan Januari 2021, Jumat (15/1) hari ini, Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, mulai lepas siang hari tadi hingga sore nanti harus memakamkan empat jenazah dengan standar protokol Covid-19. Akan tetapi, khusus satu jenazah seorang perempuan, warga Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, pemakamannya di lakukan oleh Tim Jaga Tetangga desa setempat.
Hal itu dibenarkan oleh Camat Jakenan, Aglis Mulyana, ketika ditanya berkait hal tersebut, dan pihaknya bersama pihak desa sudah koordinasi dengan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD setempat. Prinsipnya diizinkan, asal pemakamannya tetap menggunakan standar protokol Covid-19, dan tim yang bertugas memakamkan pun harus memakai alat pelindung diri (APBD) secara lengkap pula.
Sebelum meninggal, almarhumah sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) As-Suyuthiyyah, Guyangan, Kecamatan Trangkil, Pati. ”Sedangkan yang kali pertama di makamkan oleh Tim BPBD, sahabis shalat Jumat tadi, adalah seorang perempuan, istri salah satu Wakil Rakyat di Pati,”ujar salah seorang anggota tim yang tidak bersedia menyebutkan identitasnya.
Akan tetapi, papar anggota tim lainnya yang biasa akrab disapa Purnama menyebutkan, bahwa untuk pemakaman jenazah yang sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) dr Moewardi Solo, pihaknya mendapat tambahan tenaga relawan dari ”Jaga Tengga” desa setempat delapan orang. Sedangkan ambulans pengangkut jenazah yang meninggalkan Solo sekeitar pukul 10.00 menurut informasi sopirnya, bisa melaju maksimal di jalan raya Solo-Pati.
Berkait hal itu, mobil jenazah tersebut memang mendapat pengawalan dari jajaran Satlantas Polresta Surakarta. ”Dengan demikian, jam pemakaman selesai shalat Jumat benar-benar tepat waktu,”ujarnya.
Terpisah salah seorang putra almarhumah yang seorang dokter dalam perbincangan ”Samin News” di tengah-tengah berlangsungnya pemakaman, waktu itu ibu dan ayahnya sekitar sepuluh hari lalu memang harus menjalani perawatan di RS dr Moewardi Solo. Bahkan, kondisi ibunya lebih baik dibanding ayahnya.
Akan tetapi, yang meninggal terlebih dahulu adalah ibunya, sedangkan ayahnya sampai saat ini masih harus menjalani perawatan di RS yang sama. Akan tetapi ”Samin News” menyampaikan, agar ayah yang bersamngkutan bisa segera disembuhkan, dokter muda tersbut tidak komentar dan tersekat seraya kembali memperhatikan proses pemakaman ibunya.
Terlepas dari hal tersebut, untuk pelaksanaan pemakaman berikutnya sudah menunggu giliran di Desa Bumiayu, Kecamatan Wedarijaksa, Pati. Di desa tersebut tim harus memakamkan jenazah yang sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit Fastabiq Sehat Pati, sehingga jumlah jenazah yang sudah dimakam dipastikan sudah tiga, terasuk yang dilaksanakan oleh ”Jaga Tetangga” Tondomuyo, Kecamatan Jakenan.
Untuk berikutnya, tim BPBD masih harus melaksanakan pemakaman jenazah yang kematiannya diurus oleh Yayasan Kematian Gotong Royong Pati, sehingga sesuai informasi lokasi pemamakan di Tempat Pemakaman Khusus Nasrani, di Ngagul, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo. ”Jika selesai ini tidak ada tambahan pemakaman lagi, maka selama sehari di hari kelimabelas ini berlangsung empat kali pemakaman dengan standar protokol Covid-19,”imbuhnya.