SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Desa Bermi, Kecamatan Gembong, Pati, Sutrisno mendukung pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bina Sejahtera dalam mengembangkan usahanya. Sehingga, dari hasil modal awal dengan usaha yang dikembangkan itu akan berdampak signifikan dengan pemasukannya.
Bahkan tak tanggung-tanggung, pihaknya menyebut akan memberikan penyertaan modal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Dan memang diakui, dari tahun ke tahun alokasi anggaran untuk modal BUMDes naik.
“Monggo mencari usaha kreatif yang bisa menguntungkan, (melihat) peluang yang bisa diambil. Tidak hanya 100 bahkan 300 juta siap, monggo dilakukan dijalankan,” ujar Sutrisno saat menyampaikan pendapat terhadap laporan perkembangan usaha BUMDes Bina Sejahtera, Sabtu (30/1/2021).
Namun demikian, pihaknya menegaskan bahwa penyertaan modal oleh desa harap dikelola dengan matang. Dalam menjalankan usahanya, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Sehingga, mampu memperoleh sisa hasil usaha (SHU) juga sebanding.
Lanjut Sutrisno, mulai dari tahun 2016 penyertaan modal senilai 20 juta dari Dana Desa (DD) utk kegiatan BUMDes Bermi Bina Sejahtera. Kemudian, alokasi DD kepada BUMDes untuk penyertaan modal mulai tahun 2019 cukup besar. Sebelumnya hanya kecil.
Akan tetapi, pihaknya tidak menyebutkan secara pasti nominal tambahan penyertaan modal desa kepada BUMDes. Tidak dijelaskan grafik tambahan per tahunnya. Meskipun begitu, pihaknya mengaku dari 401 desa di Pati, BUMDes yang baik sejumlah 35 termasuk Desa Bermi.
“BUMDes Bina Sejahtera Desa Bermi ada unit, yakni unit bank sampah, perdagangan umum, dan simpan pinjam,” jelas Sutrisno.
Harapannya, lanjut dia ke depan bisa dikelola dengan neraca sendiri per unit. Agar lebih mudah dan jelas memahami. Jadi Secara per unit itu akan dapat mudah mengetahui laba keuntungan berapa juga kas berapa, dll.
“Sementara itu, terkait unit bank sampah untuk arrmada bisa diganti dengan truck dump, bukan pick up karena terlalu kecil kapasitas muatannya,” pungkasnya.